Mohon tunggu...
munfiatur rofiah
munfiatur rofiah Mohon Tunggu... -

im psikologist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosiologi Dalam Sejarah Tokoh-Tokohnya

25 Desember 2014   14:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:29 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Herbert Spencer dan Darwinisme sosial :

1. Menurut Spencer :

A. Herbert spencer (1820-1903) dianggap sebagai pendiri kedua sosiologi

Ide Spencer sangat bertentangan dengan ide reformasi  sosial Comte

Spencer berpendapat bahwa masyarakat secara otomatis berevolusi dari bentuk yang paling rendah (kebentuk yang lebih tinggi (beradaptasi) seiring dengan waktu anggota masyarkat yang paling mempu dan cerdas.

Karl marx dan konflik kelas :

Menurut Karl Marx, dia mempercayai bahwa akar penderitaan ,manusia terletak pada konflik kelas yakni, orang dengan kelas ekonomi rendah dengan ekspektasi kaum pekerja oleh mereka yang memiliki alat produksi. Maksudnya disini orang dengan tingkat sosial yang rendah dengan orang dengan tingkat sosial yang tinggi, ketike mereka disatukan dalam satu kelas, aka nada ketimpangan. Ketidakadilan terjadi, Dan pengkelasan pun terjadi, Dimana Tuhan? Dimana dia berada? Kenapa dia diam saja melihat ini? Dia juga mengatakan bahwa Gereja itu tidak becus menyelesaikan masalah ini. Tuhan hanya berdiam diri melihat ketidakadilan terjadi dikelas. Dia percaya bahwa penggerak sejarah adalah dimulai dari konflik kelas (1818-1883). Keadilan adalah penyamarataan kelas. dengan meniadakan kelas atau pengkelasan sosial, maka manusia baru dikatakan dia dimanusiakan.  Paham Marx adalah paham yang dianut oleh Negara-negara komunis. Sebut saja Rusia, Korea Utara, Nazi Hittler, Fasis Beniito Musollini, dan hampir Selaras hal itu nietze yang mengatakan bahwa TUHAN TELAH SAYA BUNUH. Jika ditengok dari sejarah Indonesia, juga pernah memiliki paham yang hampir sama yaitu komunis. Partai yang menaunginya adalah PKI (Partai Komunis Indonesia). Dan Karl Marx adalah dewa sosialis komunis pada masanya. Pahamnya menjadi panutan orang-orang komunis. Dan diindonesiapun pernah terjadi genosida terbesar sepanjang sejarah yakni G-30S PKI yang membantai berpuluh juta penduduk Indonesia yang memilih PKI, baik dia berpaham atau tidak, namun tetaplah hal itu adalah peristiwa paling kejam sepanjang sejarah Indonesia yang dilakukan oleh rezim orde baru. selain tolocus, Fasis di Italy, Nazi di Jerman, Namun marxisme dikatakan tidak sama dengan faham komunis. Dikatakan bahwa komunis adalah penerapan marxisme dalam ranah politik.

Lain Marx lain juga Emile Durkheim. Menurut Emile Durkheim ngotot ingin melepaskan sosiologi dari induknya yakni Filsafat.

Durkheim ingin agar sosiologi menjadi keilmuan yang diakui dan bukan bagian dari sejarah dan ekonomi. Teori Durkheim yang intergring sosial yakni apabila seseorang belum memiliki pekerjaan ketika akan menikah maka dikatakan dia orang yang status sosialnya rendah.Tuhan taka da manakala dia belum sejahtera secara financial, dan Tuhan bersama manusia manakala dia telah sejahtera dan bahagia secara financial.  Dan kepercayaan protestan mengatakan bahwa seseorang belum dikatakan bertuhan dengan sempurna apabila belum sejahtera secara financial.. Paham Durkheim adalah akar dari Paham kapitalis dan Matrealis, dikatakan bahwa derajat ketertarikan manusia pada kelompok sosialnya adalah pengaruh dari keinginan untuk bunuh diri. Sedangkan kelompok sosialnya banyak yang mati-matian mengejar kemapanan financial. Sehingga hal itu mengakibatkan tingginya kasus bunuh diri yang diesbabkan oleh belum mapannya seseorang secara financial.

Max Weber dan Etika Protestan (1864 – 1920) sosiolog awal meninggalkan kesan mendalam pada sosiologi. Ia menggunakan bahan-bahan lintas budaya dan sejarah untuk melacak sebab-sebab.

Berbeda dengan Marx yang menilai ekonomi sebagai kekuatan pokok perubahan sosial dan kekuatan abadi agama yang terletak pada kesejahteraan ekonomi seseorang, Weber  mengatakan pokok perubahan sosial seseorang terletak pada agama.  Dalam Kristiani ada Katolik yang tidak menilai bahwa agama adalah jalan surga (1904 / 1918) jadi, menurut weber, Tuhan ada manakala dia dianut. Dan paham Weber tidak menekankan kemapanan ekonomi sebagai tonggak ada/ tidaknya Tuhan dalam hidup seseorang, namun dengan menyembah, mempercayai dan beribadah pada Tuhanlah Tuhan ada, yang jika diruntut diindonesia, tonggak sosial adalah Masjid (karena mayoritas penduduknya beragama Islam)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun