Jika kalian mempunyai jiwa kreatifitas yang tinggi, kalian bisa memberi tanda pada sandal dengan gambar, kaligrafi, atau kalau perlu tulisan-tulisan yang sangat berkesan. Biar kenapa ? Ketika si pencuri sandal membaca tulisannya hatinya bisa terketuk dan tidak melakukan perbuatan zdalimnya lagi.
Di belahan bumi yang lain, biasanya orang-orang dalam memberi tanda pada sandalnya menggunakan nama lengkap mereka, alamat, nomor hape, dan adapula yang dibubuhi tanda tangan. Tujuannya adalah untuk melegalkan bahwa sandal tersebut memang sandal mereka dan mudah untuk dikenalai identitasnya.
5. Pakai gembok
Untuk cara yang satu ini sudah cukup viral di sosial media khususnya facebook. Namun menurut pengamatan saya, gembok yang digunakan di media sosial itu sangat kurang praktis dan memakan banyak tenaga, karena gembok yang digunakan sangat besar.
Kalian yang menerapkan cara ini untuk mengamankan sandal kalian, cukup dengan gembok yang kecil saja, supaya kalian praktis membawa gemboknya dan ketika gembok itu mengikat sandal juga tidak mengganggu suasana jum'atan. Jangan sampai orang-orang disekitar menjadi riuh dan gemuruh ketika melihat sandal kalian digembok.
Satu hal yang harus di ingat dan diperhatikan betul-betul dalam menerapkan cara ini adalah jangan sampai sandal kalian terikat dengan sandal orang lain. Ini yang banyak orang tidak seksama dalam menerapkan cara ini. (Semoga sukses)..
6. Ambil talinya
Nah, cara ini sangat efisien dan dinamis. Kalian cukup cabut tali sandalnya dan menaruhnya di dalam saku, sudah beres. Cukup mudahkan.
7. Titipkan sandal
Tidak semua masjid ada tempat khusus untuk menitipkan sandal. Biasanya masjid yang di pedesaan jarang memfasilitasi penitipan sandal untuk jama'ahnya. Kebanyakan masjid yang ada di perkotaan saja yang hampir di semua masjid memfasilitasi penitipan sandal.
Menurut badan pengembangan fasilitas penitipan sandal di masjid seluruh dunia (BPFPSDMSD), hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan kreatifitas antar warga di desa dan di kota. Warga yang di kota cenderung kretif pemikirannya daripada warga di pedesaan. Sehingga badan pengembangan fasilitas penitipan sandal di masjid selur dunia (BPFPSDMSD) menyimpulkan 9 dari 10 sandal yang hilang rata-rata terjadi di wilayah pedesaan.