5. Fasilitasi diskusi: Sebagai guru, berperan sebagai fasilitator dalam diskusi kelompok. Dorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, berbagi pemikiran, dan mendebat argumen dengan sopan. Dukung siswa untuk mencari informasi tambahan dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda.
6. Berikan umpan balik: Selama dan setelah diskusi kelompok, berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Bantu mereka untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pemikiran mereka, serta memberikan saran untuk peningkatan.
7. Evaluasi formatif: Lakukan evaluasi formatif secara berkala untuk melihat perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Gunakan berbagai metode evaluasi, seperti tugas tulisan, presentasi, atau penyelesaian masalah, untuk mengukur kemajuan mereka.
8. Refleksi dan diskusi pasca-tugas: Setelah tugas selesai, ajak siswa untuk merenungkan proses pembelajaran mereka. Diskusikan hasil dari tugas tersebut, apa yang mereka pelajari, dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan kemampuan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pembelajaran koperatif dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penting untuk memberikan waktu dan ruang bagi siswa untuk berlatih, merancang tugas yang menantang, dan memberikan dukungan serta umpan balik yang tepat untuk membantu mereka tumbuh dalam kemampuan berpikir kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H