Mohon tunggu...
Munawir S
Munawir S Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana IAIN Parepare

Pendidikan, Kepramukaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anton yang Taubat

22 Mei 2023   09:42 Diperbarui: 22 Mei 2023   10:04 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, ada seorang anak laki-laki bernama Anton. Anton adalah anak yang sangat nakal dan suka membuat onar kepada orang lain. Ia sering membuat masalah dan tidak pernah memikirkan akibat dari tingkah lakunya.

Suatu hari, Anton mengganggu teman-teman sekelasnya dengan membuat banyak kebisingan. Teman-teman Anton sangat terganggu dengan kebisingan yang ia buat dan akhirnya memarahinya. Anton merasa tertekan dan menjadi sedih.

Ia kemudian mencari tempat yang sepi untuk bermeditasi. Di tempat yang sepi itu, Anton merasa bahwa ia telah melakukan kesalahan yang besar dengan membuat onar kepada orang lain. Anton merasa bersalah dan memutuskan untuk taubat.

Anton kemudian mencari teman-temannya dan meminta maaf atas tingkah lakunya yang nakal. Teman-temannya sangat terkesan dengan sikap Anton yang taubat dan memaafkannya. Anton merasa sangat lega dan bahagia karena ia telah memperbaiki kesalahan yang telah ia lakukan.

Itulah cerita tentang Anton, seorang anak yang nakal namun akhirnya mau taubat dari kesalahannya. Anton mengajarkan kita bahwa tidak ada kesalahan yang terlalu besar untuk tidak bisa diperbaiki, asalkan kita mau meminta maaf dan bersungguh-sungguh untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

Anton terus menjadi anak yang lebih baik setelah taubatnya. Ia selalu bersikap sopan dan tidak lagi membuat onar kepada orang lain. Anton merasa sangat bahagia karena ia telah menjadi orang yang lebih baik dan dihargai oleh orang lain. Anton juga menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya dan selalu memberikan semangat kepada mereka untuk selalu memperbaiki diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun