Mohon tunggu...
Munawir Jumaidi Syadsali
Munawir Jumaidi Syadsali Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Peternakan

Tertarik dengan Spiritualitas dan Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hadir: Sebuah Anugerah Sederhana yang Terlupakan

9 Juli 2024   08:32 Diperbarui: 9 Juli 2024   08:49 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, di antara gemerlapnya dunia fana, tersembunyi sebuah anugerah sederhana yang sering terlupakan: kehadiran. Hadir, bukan sekadar ada, tapi tenggelam penuh kesadaran, terhubung dengan realitas di sini dan sekarang.

Sederhana sekali, namun begitu langka. Mengapa? Karena kita terbebani oleh identitas, memori, dan pengetahuan. Beban ini, bagaikan ransel raksasa, menarik kita ke masa lalu, terperangkap dalam rasa yang telah pudar. Kita hidup dalam bayang-bayang masa lampau, terputus dari momen yang sedang berlangsung.

Beban ini diperberat oleh nafsu, keinginan, angan-angan, ambisi, dan keserakahan. Tembok tebal ini memisahkan kita dari realitas, menghalangi kita untuk hadir sepenuhnya. Kita terperangkap dalam ilusi, mengejar mimpi yang mungkin tak tergapai, terjebak dalam ketakutan dan keraguan.

Beban dan tembok ini adalah ciptaan kita sendiri. Kita yang menggendongnya, kita yang membangunnya. Kita yang berhak untuk menjatuhkannya, meruntuhkannya.

Jatuhkan bebannya. Lepaskan identitas yang membelenggu, memori yang menghantui, dan pengetahuan yang membatasi. Biarkan masa lalu berlalu, jangan biarkan ia mendikte masa depanmu.

Runtuhkan temboknya. Hancurkan nafsu yang membakar, keinginan yang tak terpuaskan, angan-angan yang sia-sia, ambisi yang menyiksa, dan keserakahan yang menelan. Biarkan hatimu terbuka, terhubung dengan realitas di sekitarmu.

Hadirlah, kawan. Tenggelamlah dalam momen ini, rasakan setiap tarikan napas, setiap denyut jantung, setiap sensasi yang hadir. Biarkan pikiranmu tenang, biarkan hatimu terbuka, biarkan jiwamu bersatu dengan realitas.

Hadir adalah anugerah sederhana, namun tak ternilai. Di sini dan sekarang, di momen ini, temukan kedamaian, kebahagiaan, dan kebebasan sejati.

Hiduplah, kawan. Hadirlah dalam setiap momen, dalam setiap tarikan napas, dalam setiap denyut jantung. Bebaskan diri dari beban masa lalu dan ilusi masa depan. Hadirlah, dan temukan keajaiban kehidupan yang sesungguhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun