Mohon tunggu...
Munawaroh
Munawaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - surabaya

Awali dengan Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Kecil

14 November 2021   20:52 Diperbarui: 14 November 2021   21:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa bulan kemudian saya telah meranjak ke usia 16 saya sudah menduduki bangku SMA. Di sini kami juga telah memiliki sifat dewasa, masa kanak kanak yang saya rasakan sudah hilang, namun memori memori yang ada masih saya ingat sampai sekarang.

Pada saat itu aku dan sahabatku Gilang masih dapat berteman dengan baik, dan pada masa itu juga dia orangnya sangat asik dan seperti adik sendiri. Di hari kemarin sebelum menjelang tahun baru 2017 saya dan Gilang pergi berkeliling menaiki sepeda motor. Pada masa ini kami sudah jarang juga mengendarai sepeda bersama sama lagi. 

Pada sore harinya kami berangkat bersama menggunakan motor saya. Kami berkeliling keliling sambil bercerita, sayangnya di tengah perjalanan cuaca sangat mendung. "wahh wahh lang ini kayaknya mau hujan nih lang" ucap Fajri sambil mengendarai motor. "Iya nih jri ya udah cepet cepet gas" Ucap Gilang" Yah ini mah bakal terjebak hujan lang, gimana kita berteduh dulu" Ucap Fajri. "Ya udah deh ayoo" ucap Gilang. Kami pun berteduh di depan toko. Kami berteduh sangat lama karena menunggu hujan kecil. 

Kami pun merasakan kedinginan bersama dan kami pun tetap bersabar menunggu hujan berhenti. "Lang pulang naik angkot aja lang kalau dingin" sapa Fajri" Nggak usah jri, nanti lu gimana?" sapa Gilang "Ya nggak apa apa, lagi pula ini kan hari sudah menjelang malam dan Gilang kan kedinginan ya mending naik angkutan umum aja lang" Ucap Fajri

"Udah nggak apa apa gua kuat kok" ucap Gilang. Akhirnya hujan pun telah reda dan kami pun bergegas untuk menuju pulang ke rumah. Dan pada hari esoknya si Gilang pun jatuh sakit, saya pun merasa kasian kepadanya.

Hari berganti kami pun dapat berjumpa bersamanya lagi. Pada suatu hari saya pergi ke luar rumah dan saya sempat melihat Shandy. Saya melihatnya sudah berbeda sekali, karena sudah lama tidak jumpa dengannya sangat lama. Masa ini dia sangat sombong dan dia juga sudah mempunyai teman yang lain. Dan dia sudah bersikap dewasa karena dia selalu bermain dan berpergian jauh, dia juga sudah mempunyai teman perempuan.

Suatu hari saya juga bercerita kepada sahabatku Gilang. "Lang si Shandy udah beda ya, udah beda sifatnya" Ucap Fajri. "Iya jri dan dia juga udah ada teman perempuannya, ya mungkin dia udah gak kenal sama kita lagi" ucap Gilang

Dan saya pun sangat bersyukur dan senang memiliki teman yang sudah sangat lama kutemani yaitu si Gilang. Dia orangnya sangat lucu dan dapat di mengerti, pertemanan adalah seseorang suatu orang yang berawal dari ketidak-tahuan dan kemudian akan menjadi saling mengetahui.

Menjadi seorang teman adalah pekerjaan mudah, tapi persahabatan adalah buah yang lama berbuah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun