Mohon tunggu...
muna warman
muna warman Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Terus Mengejar Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kakek Seorang Pendekar

9 Oktober 2018   01:06 Diperbarui: 9 Oktober 2018   01:29 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai makan malam, mereka meminta kakek membacakan alquran. Kakek tidak keberatan, dan langsung membaca surah al-alaq. Arman masih ingat kisah itu, bagaimana kakek melantunkan ayat suci alquran surah al-alaq dengan tajwid yang baik dan suara yang halus serta merdu. Saat itu mereka sudah sedikit paham tentang hukum-hukum bacaan al-quran dan macam-macam lagu tilawah, karena ayahnya selalu membimbing mereka setiap malam. Bukan hanya surah al-alaq yang dibaca kakek, namun surah-surah pendek lainnya.

Mereka sangat kagum sekali dengan kakek yang sudah tua dan tak punya gigi lagi, tetapi masih fasih dalam membaca al-alquran.  Malam itu mereka sangat puas sekali mendengar suara kakek. 

Setelah kakek berhenti membaca al-quran, mereka ngobrol panjang lebar mengenai pengalaman kakek dulu. Tak lama berselang waktu sholat isya tiba, lalu mereka sholat isya bersama kakek. Lagi-lagi mereka mendengar bagaimana kakek membaca ayat-ayat suci alquran dalam sholat, membuat hati mereka tentram. Setelah sholat isya, sampailah waktunya mereka untuk tidur. Namun sebelum tidur, kakek menyampaikan kepada mereka bahwa besok pagi kita akan pergi kekebun. Hati mereka sangat senang diajak oleh kakek kekebunnya, karena mereka belum pernah kesana.

Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali. Kakek membangunkan mereka saat tiba waktu shubuh, serta mengajak mereka mengambil air wuduk dan sholat shubuh berjamaah.  Setelah selesai sholat, zikir dan doa, lalu kakek menceritakan sebuah kisah yang  menarik dan sangat mereka sukai. Kakek menceritakan kisah nabi sulaiman, dengan cara dan gaya bahasa yang menarik. 

Arman bersama abang rudi, saat itu belum pernah mendengar kisah nabi sulaiman yang diceritakan kakek. Kakek menggerak-gerakkan tangannya saat bercerita, dan intonasi nada serta memek wajah kakek yang membuat Arman dan rudi serius mendengarkannya. Pagi itu kakek hanya sedikit menceritakan kisah nabi sulaiman, tentu saja membuat mereka penasaran. 

Pendek cerita, mereka sarapan pagi bersama kakek dan nenek. Selesai sarapan, kakek langsung mengajak mereka berangkat pergi kekebun. Mereka  membawa perbekalan untuk dibawa kekebun yang telah dimasak oleh nenek pagi itu. Perjalanan dari rumah kakek kekebunya menembuh waktu lebih kurang 30 menit. 

Dalam perjalanan kekebun, sesekali Arman dan rudi meminta kakek untuk melanjutkan cerita tadi pagi. Namun kakek mengatakan, "nanti kakek sambung lagi ceritanya dikebun" mendengar pengakuan kakek tersebut mereka semakin semangat berjalan. Tidak lama kemudian sampailah mereka dikebun, serta beristirahat sebentar dipondok sambil duduk. Saat istirahat, lagi-lagi mereka meminta kakek menyambung cerita tentang nabi sulaiman. 

Lalu kakek menyambung ceritanya, lalu mereka menyimak dan mendengarkan cerita kakek tersebut. Saat itu kakek menyambung cerita tentang nabi sulaiman hanya sebentar, yang membuat hati dan pikiran mereka bertambah penasaran saja. Dikebun, mereka membantu kakek membersihkan rumput yang ada dikebun kopi. Bercerita sebentar dan bekerja sebentar, begitulah aktivitas mereka dan kakek dikebun. Sampai akhirnya waktu telah sore, dan kakek mengajak mereka untung pulang. Kakek mengatakan "cucu-cucuku, ayo kita pulang". 

Arman dan abang rudi menuruti apa yang kakek perintahkan. Sambil berjalan pulang, arman mengatakan sesuatu dalam pikiannya bahwa "sudah aku buktikan dua kelebihan kakek, yaitu membaca alquran dan bercerita yang mengasyikkan". Setelah sampai dirumah kakek, mereka langsung panitan kepada kakek dan nenek untuk cepat-cepat pulang kerumah mereka di Deleng Megakhe. 

Sekitar setengah jam perjalanan, mereka sampai dirumah. Dengan rasa senang, mereka menceritakan kepada ayah dan ibunya mengenai situasi saat bersama kakek dan nenek. Ayah dan ibu mereka tersenyum-senyum mendengar cerita mereka. Arman dan rudi meminta  kepada ayah dan ibunya, agar diijinkan lagi pergi kerumah kakek pada hari sabtu yang akan datang dan menginap disana. Dengan menganggukkan kepala, ayah dan ibunya memberi izin kepada mereka.

Singkat cerita, tibalah waktunya hari sabtu. Setelah pulang sekolah, Arman dan abangnya si rudi berangkat lagi kerumah kakek. Sama persis kepergian mereka seperti sabtu yang lalu, yaitu meminta izin kepada ayah dan ibunya. Mereka tetap menunggu kakek pulang dari kebun. Tak terasa kakekpun datang dari kebun, seperti biasa nenek menyuguhkan kopi panas kepada kakek. Malam itu mereka meminta kakek untuk bercerita lagi. Setelah selesai sholat magrib dan isya, serta setelah makan malam kakek kembali bercerita kepada mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun