Mohon tunggu...
Munasyaroh Fadhilah
Munasyaroh Fadhilah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger, freelance, pengajar rumahan

Tulisan lainnya bisa dibaca di https://munasya.com dan https://bintangbrilliant.co.id

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Talkshow Coffee Talk di Hotel Double Tree Surabaya

9 Juli 2024   15:47 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokpri 

Pada tanggal 6 Juli, Hotel Double Tree Surabaya menjadi tuan rumah acara Talkshow Coffee Talk yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Jatim bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh, yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.


Talkshow Coffee Talk ini bukan satu-satunya acara. Sebelumnya, serangkaian kegiatan telah digelar, mulai dari Workshop Produk Turunan Kopi, Peneleh Heritage Talk, Pasar Rakyat dan hiburan rakyat. Ada Fun Talk Jalan Tunjungan yang menjadi acara paling ramai di tanggal 7 juli start pukul 05.00 WIB. Ada juga Business Matching & Cupping Experience, yang memberikan kesempatan bagi para pelaku bisnis kopi untuk saling bertukar pengalaman dan memperkenalkan produk mereka.

Tema dan Narasumber Inspiratif

Talkshow kali ini mengangkat tema "How to Bring Nusantara Coffee to International Markets". Peserta Talkshow lebih dari 109 orang. Mereka ini sang dari berbagai kota di Jawa Timur. Saya dan beberapa teman dari komunitas Cak Kaji (Komunitas Cangkruan Kompasiana Jawa Timur) turut hadir dalam acara ini untuk menimba banyak ilmu sekaligus ketemuan.

 Talkshow Coffee Talk menampilkan tiga narasumber yang sangat berpengaruh dalam industri kopi. Mereka adalah :

1. Muhammad Aga, Indonesia Barista Champion 2018 dan Roaster.

2. Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

3. Wildan Mustofa Pelaku UMKM Kopi dari CV Frinsa Agrolestari, binaan Bank Indonesia.

Ketiganya membagikan materi yang inspiratif dan memikat para peserta.

Muhammad Aga: Coffee Is Community

 sumber gambar : dokpri 
 sumber gambar : dokpri 

Dalam sesinya, Muhammad Aga memaparkan materi berjudul "Coffee Is Community". Ia berbagi tentang perjalanan karirnya sebagai seorang barista, profesi yang dulunya dipandang sebelah mata namun kini telah menjadi profesi yang menjanjikan. Menurutnya, kopi memiliki pasar yang sangat luas hingga ke kancah internasional.

Aga menjelaskan bahwa kualitas dan kuantitas kopi tidak bisa berdampingan. Semakin banyak kuantitas kopi, semakin rendah kualitasnya. Kopi berkualitas dihasilkan dari pemilihan selektif dari kuantitas kopi.

Rasa kopi juga sangat dipengaruhi oleh proses pembuatannya. Selain itu, kopi juga memiliki peran penting dalam menjalin hubungan dengan komunitas yang lebih luas. Mulai dari menghadiri acara kopi lokal hingga mendukung inisiatif perdagangan yang adil dan kopi berkelanjutan.

Kecintaan terhadap kopi menciptakan peluang untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki nilai dan minat yang sama. Kopi menjadi bahasa umum, menyatukan individu dalam komitmen mereka untuk mendukung praktik etis dan memberikan dampak positif pada masyarakat.

Aga juga mengungkapkan rencana adanya wadah event kopi dunia pada tahun 2025 untuk lebih mempopulerkan kopi Indonesia ke kancah internasional.

Roy Nicholas Mandey: Industri Ritel dan Peluang Kopi

Pemateri kedua, Roy Nicholas Mandey, menyajikan data dan analisis mendalam mengenai industri ritel di Indonesia. Sebagai Ketua Umum Aprindo, ia menjelaskan bahwa industri ritel Indonesia memiliki peran penting dalam menyokong pasar kopi domestik.

Mandey mengungkapkan bahwa meskipun kopi memiliki rasa pahit, namun bisa diubah menjadi manis dengan tambahan gula. Analogi ini menggambarkan pentingnya adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen. Ia juga menekankan bahwa inflasi di Indonesia masih terkendali dengan baik dibandingkan negara lain. Hal ini berkat upaya pemerintah yang ketat dalam menjaga stabilitas ekonomi.


Wildan Mustofa: Menembus Pasar Global

Wildan Mustofa, sebagai pelaku UMKM kopi, berbagi kisah suksesnya dalam menembus pasar global. Ia menyoroti tantangan produktivitas yang rendah yang membuat harga kopi Indonesia relatif tinggi di pasar internasional. Selain itu, Wildan juga mengangkat isu lingkungan yang menjadi ancaman bagi industri kopi.

sumber gambar : dokpri 
sumber gambar : dokpri 

Menurutnya, meskipun tantangan tersebut besar, ada peluang yang signifikan bagi kopi Indonesia di pasar global. Dengan pengelolaan yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, kopi Nusantara memiliki potensi untuk bersaing di tingkat internasional.

Mengakhiri Talkshow dengan Semangat Baru

Acara Talkshow Coffee Talk ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang pentingnya komunitas, adaptasi industri, dan strategi pemasaran dalam membawa kopi Nusantara ke pasar internasional. Ketiga narasumber memberikan inspirasi dan semangat baru bagi para pelaku industri kopi untuk terus berinovasi dan mempromosikan kopi Indonesia ke dunia.

Dengan berakhirnya talkshow ini, rangkaian acara Java Coffee Culture dan Festival Peneleh di Surabaya tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membuka peluang besar bagi kopi Nusantara untuk semakin dikenal di kancah internasional. Bank Indonesia Jatim dan Pemkot Surabaya berhasil menyelenggarakan acara yang menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi industri kopi di Indonesia.

Talkshow Coffee Talk di Hotel Double Tree Surabaya adalah salah satu dari banyak upaya yang dilakukan untuk memajukan industri kopi Nusantara. Dengan adanya acara ini, diharapkan kopi Indonesia semakin dikenal dan diminati oleh pasar internasional, serta membawa kesejahteraan bagi para petani dan pelaku usaha kopi di tanah air. Semoga semangat yang ditularkan oleh para narasumber dapat terus menyala dan membawa kopi Indonesia menuju kesuksesan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun