Mohon tunggu...
Munasyaroh Fadhilah
Munasyaroh Fadhilah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger, freelance, pengajar rumahan

Tulisan lainnya bisa dibaca di https://munasya.com dan https://bintangbrilliant.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Sosial, Anak-Anak yang lebih Mengutamakan Gadget Ketimbang Berinteraksi

23 Agustus 2023   14:42 Diperbarui: 23 Agustus 2023   14:44 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era di mana tablet, ponsel pintar, dan perangkat digital lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, kita sering kali menyaksikan fenomena yang mengkhawatirkan: anak-anak yang lebih suka berkutat dengan gadget masing-masing. Sudah jarang terdengar riuh rendah celoteh anak-anak yang bermain bersama-sama. 

Tidak dapat disangkal bahwa teknologi membawa banyak manfaat dan kemudahan bagi kehidupan modern kita. Namun, keseimbangan dalam penggunaan teknologi menjadi sangat penting, terutama di kalangan anak-anak yang sedang dalam masa pembentukan dan pertumbuhan. Sayangnya, kita semakin sering menyaksikan anak-anak yang terpaku pada layar gadget mereka, mengabaikan interaksi sosial yang berharga.

Salah satu dampak yang paling nyata dari fenomena ini adalah penurunan dalam tingkat berinteraksi sosial anak-anak. Anak-anak yang lebih suka main gadget cenderung mengisolasi diri dari interaksi sosial dengan teman sebaya dan bahkan keluarga. Alih-alih bermain di luar rumah, mereka lebih memilih bermain game atau menonton video di gadget mereka, menyebabkan terganggunya perkembangan kemampuan sosial dan komunikasi.

Interaksi langsung dengan teman sebaya dan orang dewasa membantu mereka belajar tentang komunikasi, empati, dan cara mengatasi konflik. Tanpa interaksi ini, anak-anak mungkin akan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan berarti di masa depan.

Selain itu, kecenderungan anak-anak untuk lebih suka main gadget juga dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan perkembangan kreativitas mereka. Saat anak-anak terlibat dalam permainan fisik atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mereka mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka dengan cara yang berbeda. Namun, ketika mereka hanya terfokus pada layar gadget, kemampuan ini mungkin tidak berkembang dengan optimal.

Masalah lain yang muncul adalah dampak fisik dari penggunaan gadget yang berlebihan. Postur tubuh yang tidak baik saat bermain gadget dapat menyebabkan masalah tulang dan otot, terutama pada leher, punggung, dan mata. Selain itu, penggunaan gadget sebelum tidur juga dapat mengganggu pola tidur anak-anak, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan gadget dapat memberikan hiburan dan kepuasan seketika bagi anak-anak. Namun, perlu diingat bahwa interaksi sosial yang sehat dan bermain di luar rumah juga penting untuk perkembangan mereka secara menyeluruh. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk berperan aktif dalam mengajak anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan bermain secara fisik.

Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi fenomena anak-anak yang lebih suka main gadget dan kurang berasosialisasi:

1. Batasi Waktu Layar

Tetapkan batasan waktu harian untuk penggunaan gadget. Ini dapat membantu menghindari penggunaan yang berlebihan dan memberikan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun