Mohon tunggu...
munamilatul khanifah
munamilatul khanifah Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN. 7 Luwu

Munamilatul Khanifah adalah seorang guru yang cantik. Karena dia terlahir sebagai perempuan. Kecantikannya terpancar ketika dia memiliki hobby terbarunya yaitu...eng...ingeng... Menulis. Yah... Dengan menulis dia semakin cantik... Cantik InshaaAllah😍🥰🤲🙏

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lobet

27 Mei 2023   20:24 Diperbarui: 27 Mei 2023   20:38 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lobet

karya : Munamilatul Khanifah

Kalau saja aku bisa melawan arus ,membolak balikkan waktu dan keadaan. Akan aku putar kembali kendangan indah masa silam. Astaghfirullah....Akupun menjerit merintih pedih,tapi sungguh tak berdaya. Hanya bisa memandangi adikku yang masih setia merawatku. Dikala ketidak berdayaan puisi hatipun terukir. Goresan demi goresan mengalunkan nada nada sembilu. Antara sadar dan tidak sadar , akupun tertawa cekikikan sendiri.

"Kakak Cantik, makanlah. Kak...Ini masakanku yang paling enak!...Hemm...Yammii...Adekmu ini paling ahli dalam menghidangkan masakan kesulaan kakak tercinta. Ayo makan kak!. " Sambil berusaha membujukku untuk segera makan, Adekkupun membaca doa doa serta bersholawat nabi. Tenang terasa hati mendengarnya . Semua berharap akan kesembuhanku.Semua berharap untuk hal yang terbaik atasku.  Tapi maaf aku sedang Lobet.

Hari hari terus berlalu.Aku hanya bisa memandangi beberapa anggota tubuhku ini. Tetapi sebenarnya aku sedang mencari sesuatu yang hilang entah kemana dan itu apa ?. Ku tanya pada rembulan ataupun bintang yang berkeliaran digelapnya malam. Aku yakin tidak ada jawaban. Seperti hari hari yang lain. Hanya wajah adekku yang bisa kupandang dengan baik. Aku sedang tidak baik baik saja bila diperlakukan seperti binatang. Aku marah pada siapa?....Jiwaku sedang sakit, tetapi hati ini sedang menanti. Suatu hari nanti  apa yang terbayang disebuah mimpi disitulah harapan mendekat lalu mengisi.Ruang -ruang sepi akan berganti, mengatur posisi juga memberi arti. Bahwa aku tidak sendiri. seperti doa doa yang terdengar untukku Renungan kalbu keridhoan illahi robbi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun