"Yang namanya usaha itu harus bersemangat. Pantang untuk berputus asa.Apa lagi putus cinta ataupun putus tali jemuran. Maaf maksud saya pupus harapan". Begitulah ocehan dan sedikit sindirian dari beberapa calon kandidat. Dan beberapa kandidat yang lainpun. Berdeklamasi bahwasannya bila memilih seorang pemimpin hendaklah melihat bibit, bebet dan bobotnya. Tanpa dia ungkapkan tujuan dan maksud dari ungkapannya. Sehingga pendengarpun menimpali ucapannya tersebut dengan lelucon yang konyol. Kalau cari bibit sekalian beli pupuk,tapi belinya jangan ditoko bangunan. Kalau bermuka tembok nanti jadinya serba bobrok alias amburadul. Kalau bobot , apa perlu ditimbang, Bisa bisa yang gendutpada menang tuh.
Dan ada juga kandidat yang berpantun dengan jenaka.Hingga tepuk tangan bergemuruh mewarnai suasana hari pemilihan calon kandidat kali ini.
Makan roti pakai selei
Selei habis dimakan tikus
Jadi ngiri lihat mempelai
Elok paras setelah dirias
****
Burung elang burung merpati
Warnaya belang terbang meninggi
Uang hilang bisa diganti
Nyawa melayang tak bisa kembali
****
Jual ikan dengan umpannya
Ambil umpanya turun harganya
Jadi pemimpin harus bijaksana
Agar dicinta oleh rakyatnya
*****
Tanggal merah dihari kamis
Badan keringat berolah raga
Jangan menyerah jangan pesimis
Pacu semangat ihtiar juga berdoa
Tanah luwu 18 mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H