Mohon tunggu...
munamilatul khanifah
munamilatul khanifah Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN. 7 Luwu

Munamilatul Khanifah adalah seorang guru yang cantik. Karena dia terlahir sebagai perempuan. Kecantikannya terpancar ketika dia memiliki hobby terbarunya yaitu...eng...ingeng... Menulis. Yah... Dengan menulis dia semakin cantik... Cantik InshaaAllah😍🥰🤲🙏

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamis Tanpa Pesimis

18 Mei 2023   14:13 Diperbarui: 18 Mei 2023   14:15 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yang namanya usaha itu harus bersemangat. Pantang untuk berputus asa.Apa lagi putus cinta ataupun putus tali  jemuran. Maaf maksud saya pupus harapan". Begitulah ocehan dan sedikit sindirian dari beberapa calon  kandidat. Dan beberapa kandidat yang lainpun. Berdeklamasi bahwasannya bila memilih seorang pemimpin hendaklah melihat bibit, bebet dan bobotnya. Tanpa dia ungkapkan tujuan dan maksud dari ungkapannya. Sehingga pendengarpun menimpali ucapannya tersebut dengan lelucon yang konyol. Kalau cari bibit  sekalian beli pupuk,tapi belinya jangan ditoko bangunan. Kalau bermuka tembok  nanti jadinya serba bobrok alias amburadul. Kalau bobot , apa perlu ditimbang, Bisa bisa yang gendutpada menang tuh.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dan ada juga kandidat yang berpantun dengan jenaka.Hingga tepuk tangan bergemuruh mewarnai suasana hari pemilihan calon kandidat kali ini.

Makan roti pakai selei

Selei habis dimakan tikus

Jadi ngiri lihat mempelai

Elok paras setelah dirias

****

Burung elang burung merpati

Warnaya belang  terbang meninggi

Uang hilang bisa diganti

Nyawa melayang tak bisa kembali

****

Jual ikan dengan umpannya

Ambil umpanya turun harganya

Jadi pemimpin harus bijaksana

Agar dicinta oleh rakyatnya

*****

Tanggal merah dihari kamis

Badan keringat berolah raga

Jangan menyerah jangan pesimis

Pacu semangat ihtiar juga berdoa

Tanah luwu  18 mei  2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun