Penyu telah bertahan di Bumi selama lebih dari 100 juta tahun, namun masa depan mereka tergantung pada keseimbangan ekosistem kita. Enam dari tujuh spesies penyu terancam punah karena dampak manusia termasuk tangkapan sampingan, pengembangan pantai, polusi plastik, dan konsumsi penyu serta telurnya.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Berau bekerja sama dengan relawan, yang salah satunya adalah Yayasan Penyu Berau bekerja melestarikan penyu. Sehari-harinya, para relawan bertugas menjaga telur dari air pasang laut dan melindungi mereka dari orang jahil yang mencuri telur untuk mereka jual.
Karena menyelamatkan penyu dan menyelamatkan lautan memerlukan banyak tindakan yang sama — menangani penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, mengurangi polusi, mengurangi pemanasan global, melindungi habitat seperti terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun, mempertahankan garis pantai alami, dan mengembangkan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Menyelamatkan penyu berarti juga menyelamatkan lautan.
Bupati Berau, Muharram, beserta pemerintah daerah terus berada di garda terdepan dalam upaya pelestarian lingkungan terlebih biota laut yang ada di Kabupaten Berau. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi agar lingkungan tetap seimbang dan terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H