Dalam rangka mempercepat pencapaian target Program Perhutanan Sosial, serta meningkatkan kemampuan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Berau bersama The Nature Conservacy Indonesia menyelenggarakan pelatihan aplikasi SIGAP yang diikuti oleh camat, perangkat daerah, serta LSM yang ada di Kabupaten Berau.
Bupati Muharram menyatakan sudah saatnya masyarakat Berau melek terhadap teknologi. Ia menyampaikan salah satu dari subtansi SIGAP adalah pentingnya masyarakat memiliki wilayah kelola di desa masing-masing guna menjadikan acuan dalam menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.
Provinsi Kalimantan Timur tertarik dengan pendekatan SIGAP dikarenakan terlihat mampu meningkatkan semangat warga untuk memperbaiki kehidupan serta kampungnya. Perencanaan pembangunan harus dilakukan dikarenakan anggaran yang terbatas. Maka dibutuhkannya skala prioritas yang melibatkan banyak pihak.
Melalui aplikasi telepon genggam, masyarakat kampung dapat berbagi cerita inspiratif yang disebarkan ke seluruh Indonesia. Walaupun aplikasi SIGAP terbilang baru berumur 1,5 tahun, sudah ada 16 ribu cerita yang telah dibagikan oleh para penggunanya. Dengan teknologi seperti aplikasi SIGAP, diharapkan dapat mendukung percepatan Program Perhutanan Sosial dalam skala nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H