Mohon tunggu...
Muna Laya
Muna Laya Mohon Tunggu... Jurnalis - Raising our voices
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“All you have to do is write one true sentence. Write the truest sentence that you know.”

Selanjutnya

Tutup

Money

Indeks Desa Mandiri Kabupaten Berau

7 Februari 2020   20:56 Diperbarui: 7 Februari 2020   21:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di akhir tahun 2019, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah merilis status indeks desa membangun (IDM) tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan. Berdasarkan data yang dirilis kabupaten Berau masuk dalam kategori berkembang dengan sebelas kecamatan berstatus berkembang dan dua berstatus maju. IDM dibentuk atas tiga indeks, yaitu : Indeks ketahanan ekonomi, ekologi/ lingkungan, dan ketahanan sosial.

Di wilayah Berau sendiri, sebanyak 55 kampung berada di kategori berkembang. Selebihnya, ada 23 kampung yang sudah berstatus maju dan satu sudah menuju status desa mandiri, meskipun masih ada dua puluh kampung yang berstatus tertinggal. Pemkab sendiri optimis kampung - kampung tersebut dapat mengejar ketinggalannya.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, dari beberapa IDM yang tersaji, kabupaten Berau hanya berjarak beberapa poin untuk mencapai status sebagai berkembang. Rendahnya indeks ekonomi pada kampung yang masih tertinggal memotivasi DPMK untuk menggalakan program pemberdayaan ekonomi melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).

Menurut DPMK, pencapaian ini tidak lepas dari komitmen pemkab Berau untuk memprioritaskan pembangunan kampung yang tentunya ditambah dari kucuran dana desa dari pemerintah pusat. Selain itu, faktor pesatnya pertumbuhan ini juga tidak lepas dari bantuan Sigap Sejahtera yang senantiasa memberikan pendampingan pada warga desa. Pemkab dan DPMK akan terus berupaya menggenjot pertumbuhan desa sehingga tidak ada lagi desa tertinggal di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun