Mendukung pernyataan Presiden Indonesia untuk mengembangkan sorgum sebagai bahan pangan alternatif untuk menghadapi krisis pangan, ITS membangun konsorsium dengan Universitas Hasanuddin, BRIN dan PT. Petrokimia Gresik untuk mengembangkan Sorgum unggul. Sorgum unggul ini dibangun dari persilangan dan genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika untuk mendapatkan varietas unggul dengan karakteristik mendekati terigu.
Tanggal 19 September 2022, Prof. Drs.Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc.,Ph.D., peneliti sekaligus dosen Teknik Informatika ITS, bersama Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng, SP., MP (peneliti sekaligus dosen Rekayasa Kehutanan Unhas) serta Prof. Dr. Dra. Endang Gati Lestari, M.Si. dan Karlina Syahruddin SP. MSi selaku peneliti BRIN mengunjungi PT. Petrokimia Gresik untuk penanaman benih sorgum sekaligus koordinasi pengembangan sorgum. Fadlilatul Taufany, ST., Ph.D. selaku direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS, turut andil dan hadir dalam kunjungan PT. Petrokimia Gresik.
Mohammad Armi Kurnia, Vice President Riset PT. Petrokimia Gresik, menyambut antusias kolaborasi berbagai sektor ini dan melakukan penanaman benih sorgum bersama Fadilatul Taufany, Ph.D., Prof. Riyanarto Sarno, Prof. Endang Gati Lestari dan Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng di PT. Petrokimia Gresik.
Dalam diskusi konsorsium, Prof. Endang Gati Lestari memperkenalkan sorgum dan potensinya. Penjelasan peneliti BRIN ini diawali dengan tagline sorgum yaitu 3F (Food, Feed and Fuel). “Biji sorgum dapat digunakan untuk pangan, dan batang digunakan untuk pakan ternak serta biofuel,“ tuturnya.
Berdasarkan roadmap Sorgum 2022 – 2024, target produksi pada tahun 2023 sebesar 444.084 ton, sehingga diperlukan benih sorgum dalam jumlah besar. Konsorsium ini bertujuan tidak hanya mendukung target roadmap tersebut, tetapi juga menyediakan sorgum yang diharapkan memenuhi cita rasa disukai masyarakat.
Pendekatan bioteknologi ini akan dilanjutkan di Unhas untuk konservasi biodiversitas sorgum , optimasi transformasi genetik dan analisis molekuler yang sejalan dengan program Kapuslitbang Natural Heritage and Biodiversity serta lab Bioteknologi dan Pemuliaan Pohon Fakultas Kehutanan Unhas yang juga dikepalai oleh Dr Siti Halimah Larekeng .
Lebih lanjut, Prof. Endang Gati Lestari menyatakan harapan bahwa konsorsium ini kedepannya tidak hanya berfokus pada solusi pengembangan varietas unggul sorgum untuk pangan, melainkan berkontribusi dalam ranah sorgum untuk biofuel juga.
Kemudian, Prof. Riyanarto Sarno menambahkan, untuk mendukung pertumbuhan sorgum unggul secara optimal, Prof. Riyanarto Sarno dan tim akan mengembangkan ITS Smart Farming, teknologi berbasis IOT untuk memantau pertumbuhan sekaligus lingkungan penanaman sorgum secara realtime, wherever dan whenever.
Dengan ITS Smart Farming, pemantauan bisa dilakukan dari luar lokasi penanaman sehingga monitoring bisa dilakukan secara leluasa. Varietas dengan berbagai kelebihan dipadu lingkungan optimal akan menghasilkan sorgum unggul dan berkualitas tinggi.
“Harapannya tidak hanya 5 ton per hektar, tetapi 8 ton per hektar dengan tekstur yang lebih pulen” ungkap optimis Fadlilatul Taufany, Ph.D. mengenai sorgum unggul ini. Kegiatan ini juga dilanjutkan kunjungan ke PT Ajinomoto Indonesia dan PT Sedana untuk inisiasi kerjasama ke depan dan mencari solusi untuk kebutuhan industri kedepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H