Nah, dari yang disampaikan dalam buku diatas intinya kita harus try everything, seiring berjalannya waktu kamu akan menemukan skill mana yang cocok untuk kamu.
Lagi-lagi dalam buku tersebut Alvi Syahrin berkata jugaÂ
 " Nggak akan ada skill yang benar-benar cocok sama kita,kok. Dan, nggak akan ada skill yang memberikan kenikmatan utuh. It's all about trying and trying and the willing to accept the struggle."
Yup!! benar kata-kata diatas, jangan sampai kita berhenti menjalani skill yang sedang kita coba, karena ga akan ada yang seratus persen cocok dengan kita, dan itulah hidup ibarat kita menyetir sebuah mobil jangan sampai yang mengendarai mobil kamu akan menemukan banyak persimpangan-persimpangan, begitu juga kamu ketika mencoba skill itu pastinya akan banyak persimpangan pula, yaa,ketakutan kamu . Ketakutan itu yang selalu ingin mengendalikan kendaraan mu itu. So, jangan sampai ketakutan itu menjadi pengendali diri kamu dalam berproses. Tapi kepercayaan dirimu yang harus mengendalikan kendaraan mu juga ketakutan mu itu. Sehingga kamu bisa sampai kepada tahap penemuan skill terbaik mu.Â
Dan seperti yang saya bilang diawal bahwa ketika sudah menemukan skill terbaik kita maka kita ubah skill menjadi sebuah value buat diri kita. Dengan terus mengasah skill tersebut. Dan juga setelah kita memiliki value dalam diri kita, kita akan diakui oleh mereka, kita akan mendapatkan apresiasi dalam mencapai tahap kesuksesan kita, sehingga kita bisa menjadi value diri kita itu untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang disekeliling kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H