Mohon tunggu...
Muna Fahmilya Alwi
Muna Fahmilya Alwi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi - Mahasiswi Akademi Televisi Indonesia

Jangan pernah percaya dengan kalimat "katanya" , jika sudah ada bukti, fakta, dan data konkret yang tertulis baru kita boleh percaya. Berhati-hatilah dan waspadalah dengan berita Hoax yang ada di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lahirnya Hobi Baru di Sela Pandemi

25 Oktober 2021   07:31 Diperbarui: 25 Oktober 2021   07:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Agus yang rela menerobos hujan demi memenuhi hasratnya membeli tanaman hias (Foto: Muna Fahmilya)

JAKARTA- Selama pemberlakuan WFH (Work From Home), banyak orang mengisi waktu kosongnya dengan bercocok tanam, dan mengoleksi tanaman hias. Kalian bisa menemui toko Kembang ini di Jalan Tanjung Duren 10, berbagai jenis bunga di jual dengan harga ekonomis.

Kala itu saya sedang berada di perjalanan menuju suatu tempat, berdiam menatap kaca jendela yang berembun dan mulai meneteskan air hujan perlahan. Sesaat menelusuri jalan itu, ada yang diam-diam menarik perhatian saya. Ia adalah bunga-bunga hias yang cantik yang berjajar berjabat tangan dengan angin, di sana lah terbesit keinginan untuk berkebun dan ingin mengoleksi tanaman.

"Semua harga tanaman di sini di jual mulai dari harga Rp.5.000 sampai Rp.700.000 rupiah" Ungkap Pak Ferdi saat saya sedang melihat-lihat tanamannya.

Pak Ferdi mengaku telah berjualan bunga sudah lama dari tahun 2014 hingga saat ini. Ia menuturkan bahwa dari beragam macam bunga yang ia jual. Yang sering dicari oleh pelanggan adalah  tanaman bunga. Dari bunga Mawar, bunga Melati, Bunga Taiwan, dan Aglonema.

Tanaman Aglonema (Foto: Muna Fahmilya)
Tanaman Aglonema (Foto: Muna Fahmilya)

Tanaman hias ini sering diburu oleh pembeli, karena fungsi bunga ini selain cantik dan cocok sebagai tanaman hias yang biasanya dijadikan pemanis suatu ruangan. Tanaman ini juga mempunyai peran penting yaitu mampu menyerap polusi.

Selain menjual berbagai macam tanaman bunga hias, dan tanaman buah. Pak Ferdi juga menjual keperluan berkebun seperti pot, pupuk kompos dan masih banyak lainnya.

Berbagai macam bentuk dan ukuran pot yang siap untuk dibeli (Foto : Muna Fahmilya)
Berbagai macam bentuk dan ukuran pot yang siap untuk dibeli (Foto : Muna Fahmilya)

Pot yang berukuran besar diperuntukkan khusus untuk tanaman buah, dan yang kecil khusus untuk tanaman hias. Beberapa macam warna pot juga disediakan dan disesuaikan dengan selera pembeli. Dari segi warna pot, ada beberapa jenis yang dijual-belikan.

Di warna putih ada pot yogav, pot tawon, pot model monas, dan pot kolar. Dan pot yang berwarna hitam kebanyakan untuk mengisi tanaman buah.

"Selama pandemi, pendapatan meningkat hingga 200 hingga 300%" Tutur Pak Ferdi sesaat setelah melayani pembeli.

Pak Ferdi mengaku bahwa memang selama pandemi, pembeli tak henti-hentinya berbelanja tanaman hias di sini. Peningkatan ini memang sangat membuatnya senang. Karena jika di hari biasa sebelum adanya pandemi. Ia hanya bisa meraih pendapatan 100 hingga 200% saja. Ia juga sangat setuju bahwa selama pandemi, berkebun menjadi hobi baru bagi sebagian orang.

Pak Agus yang rela menerobos hujan demi memenuhi hasratnya membeli tanaman hias (Foto: Muna Fahmilya)
Pak Agus yang rela menerobos hujan demi memenuhi hasratnya membeli tanaman hias (Foto: Muna Fahmilya)
Hujan badai, angin ribut sudah tak diindahkan lagi, bagi mereka pecinta bunga. Merelekan menerobos hujan dengan jarak tempuh dari rumah Pak Agus ke toko bunga yang sangat jauh. Semua dilakukan untuk bisa membeli tanaman hias. Pak Agus mengungkapkan alesannya menerobos hujan adalah harga tanaman yang di jual di sini lebih murah dibanding toko bunga lainnya.

Selain itu juga penjualnya ramah, ia mampu menjawab semua rasa keingintahuan Pak Agus mengenai tanaman hias. Pak Agus menambahkan bahwa memiliki hobi berkebun tidak muncul saat pandemi saja, ia memang menyukai berbagai macam tanaman hias dari semasa kecilnya.

Alasannya karena beliau suka ketenagan, dan bau tropis yang dihasilkan tanaman hiasnya saat pagi hari.

Pemandangan dan sensasi itulah penyebab mengapa para pecinta bunga tidak pernah haus membeli perawatan dan tanaman hias lainnya. Baginya, tiada hal yang mampu menghilangkan stresnya selain berkebun.

(Tugas Artikel Feature - Mata Kuliah Jurnalistik Multimedia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun