Manajemen Bisnis Syariah: Lebih dari Sekadar Keuntungan
Manajemen bisnis syariah bukan sekadar cara menjalankan bisnis. Lebih dari itu, ia merupakan pendekatan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, yang menitikberatkan pada keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab dalam setiap aspek bisnis.
Berikut beberapa perbedaan mendasar antara manajemen bisnis syariah dan manajemen bisnis konvensional:
1. Dasar Ajaran:
- Manajemen Bisnis Syariah: Berakar pada prinsip-prinsip Islam, seperti larangan riba, perjudian, dan praktik-praktik yang dilarang dalam agama Islam. Contohnya, pembiayaan tanpa jaminan yang menggunakan akad Murabahah dan Ijarah Multijasa.
- Manajemen Bisnis Konvensional: Tidak memiliki dasar ajaran yang spesifik dan dapat melibatkan prinsip-prinsip yang tidak selalu etis atau adil.
2. Nilai-Nilai:
- Manajemen Bisnis Syariah: Mengutamakan nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan kehati-hatian dalam pengelolaan bisnis. Contohnya, strategi Muhammad SAW dalam membangun pasar di Madinah untuk mengatasi monopoli Yahudi, yang menunjukkan keadilan dan kehati-hatian dalam pengelolaan sumber daya.
- Manajemen Bisnis Konvensional: Nilai-nilai yang diutamakan dapat beragam, namun seringkali tidak melibatkan aspek etika dan spiritual.
3. Pengelolaan Sumber Daya:
- Manajemen Bisnis Syariah: Mengelola sumber daya dengan rasa bertanggung jawab, pengetahuan yang luas, keterampilan, wawasan, dan sikap kerja yang baik atau profesional. Contohnya, seorang manajer yang menerapkan kelembutan dalam hubungan kerja, seperti selalu memberikan senyum ketika berpapasan dengan karyawan.