Mohon tunggu...
Muna RoidatulHanifah
Muna RoidatulHanifah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar adalah pekerjaan tanpa kata pensiun

Tidak ada manusia lemah, setiap orang kuat dengan cara masing-masing.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sisi Lain Bali dalam Novel Kasta

14 Oktober 2021   10:40 Diperbarui: 15 Oktober 2021   00:31 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul Novel: Kasta Penulis: Wahyu Triani (Witri Prasetyo Aji) Penerbit: Bhuana Sastra Tahun Terbit: 2017 Jumlah Halaman: 224 halaman ISBN: 978-602-394-876-5 Peresensi: Muna Roidatul Hanifah (@muna_muuu)

Membincang tentang kasta, apalagi dikaitkan dengan kisah percintaan, tentu sangat dramatis. Terlebih di era millenial ini, teknologi semakin memfasilitasi terciptanya kesetaraan untuk setiap anggota masyarakat. Problem cinta beda kastapun semakin kerap menimbulkan gejolak. 

Novel Wahyu Triani yang pertama terbit pada tahun 2017 ini sukses menarik perhatian masyarakat luas kala itu karena menawarkan kisah percintaan yang unik. Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa daya tarik pertama dan terbesar dari novel ini adalah Pulau Bali sebagai latar tempatnya. 

Intrik Kasta memang cukup memantik rasa penasaran banyak orang. Konsep tersebut menjadi bagian tidak terpisahkan dari budaya, warisan tradisi dan sosial masyarakat Bali. Apalagi, saat ini sistem tersebut sudah tidak ditemukan di banyak wilayah Indonesia yang lain. Jadilah Kasta lebih identik dan khas milik Pulau Dewata.

Sebelum cerita dimulai, penulis menyebutkan daftar nama-nama tokoh sekaligus peran mereka di halaman awal. Tercatat ada 9 tokoh yang bermain dalam cerita ini. Pada bagian ini, pembaca mulai menyadari bahwa mereka akan berhadapan dengan alur yang kompleks untuk mengarungi 224 halaman buku ini.

Adapun tokoh utama dalam novel ini bernama Rani, Widya, Hendra, dan Sari. Pemilahan (saya) pribadi ini berdasarkan intensitas dan dominasi porsi mereka dibandingkan 5 tokoh yang lain.

Diceritakan, Rani adalah seorang mahasiswi di sebuah kampus ternama di Denpasar. Ia lahir dari keluarga berkasta Brahmanadan bertempat tinggal di sebuah griya mewah di Ubud. Sedangkan Widya adalah seorang tukang tato biasa di sebuah salon di Kuta. Di salon itu juga, Rani pertama kali bertemu Widya.

Singkat cerita, rupanya kedua insan itu sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama. Jujur, bagian ini sangat menarik. Pasalnya, kedua insan yang sedang kasmaran tersebut seakan-akan sepakat untuk saling bertemu setiap hari, entah jalan-jalan di Sanur, Tanah Lot, hingga Legian. Dari sini, penulis mengajak pembaca untuk ikut menikmati panorama yang dijalani oleh Rani dan Widya.

Jika latar tempatnya adalah tempat lain, mungkin kesannya akan berbeda. Namun ini tentang Bali, surga wisata internasional dari Indonesia. Meskipun deskripsi yang penulis sampaikan mengenai latar tempat terhitung singkat, tetap saja pembaca masih bisa merasakan suasana seperti yang dialami kedua tokoh kasmaran tersebut.

Selanjutnya, konflik dimulai ketika Widya mulai menemukan firasat buruk terhadap hubungannya yang baru mulai merekah dengan Rani . Berawal ketika ia mengetahui bahwa Rani berasal dari Ubud dan tinggal di sebuah Griya. Sejak itu Widya tahu, keduanya mungkin akan terperosok dalam jurang perbedaan kasta yang tidak bisa mereka nafikan.

Sementara itu, Rani juga tidak kalah terkejut ketika tahu, Ajik dan Biangnya telah berencana menjodohkannya dengan teman sang kakak. Tentu saja, yang mempunyai kasta sama dengan keluarganya. Dialah Hendra.

Kasta tinggi belum tentu mencerminkan moralitas dan tata krama yang tinggi dari pemiliknya. Kurang lebih demikian ungkapan yang cocok menggambarkan sosok Hendra. Sebagai seorang laki-laki yang populer sebagai incaran banyak wanita, Hendra segera menyetujui perjodohan tersebut kendati ia tahu Rani tidak tertarik dengannya.

Hendra tidak lagi mempedulikan situasinya saat itu, dimana ia sedang terlilit masalah besar karena telah menghamili Sari. Siapa Sari? Dia adalah adik Widya.

Plot inilah yang akan mengantarkan seluruh pembaca kepada fase klimaks. Cinta segi empat tidak bisa dihindari. Maka, sampai titik ini, mayoritas pembaca seakan mustahil untuk menebak keputusan dari masing-masing tokoh.

Novel Kasta menyajikan akhir cerita yang cukup mencengangkan. Ending yang anti-mainstream inilah yang nantinya memberikan kesan mendalam bagi setiap orang setelah membaca kisah ini. Gebrakan tersebut seakan membayar lunas sebagian bab dalam novel yang terkesan membosankan karena terlalu banyak menampilkan dialog dari antar tokoh pendukung.

Adapun sedikit kekurangan dari novel ini adalah beberapa bagian ceritanya yang membosankan. Karakter tokoh, konflik, dan penyampaian emosi dalam dialog terkesan sangat datar. Demikian pula pada penggambaran detail-detail Bali yang minim, padahal aspek tersebut justru adalah daya tarik terbesar dari novel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun