Mohon tunggu...
Abdullah Muis
Abdullah Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Sometimes love to read, write, and discuss things as well as travelling. Learn to Travel – Travel to Learn.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merdeka dari Pendusta Agama

4 Agustus 2022   22:56 Diperbarui: 4 Agustus 2022   22:57 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Nasib oh nasib umat negeri ini

Dibohongi oleh bangsa sendiri

Manusia bodong menjual lidah

Dengan label agama

Penistaan agama seperti manusia berinisial S

Layaknya memang dibina dan diadili

Sudah cukup negeri ini mentoleransi penipu

Sudah cukup negeri ini dipenuhi orang yang suka korupsi

Jangan ditambah lagi lagi pendusta berlabel agama

77 tahun merdeka namun masih Pandit bersama

Membiarkan praktek gila dan membodohi sesama

Anehnya ada kepala desanya terkesan membantu pelakunya

Ada juga bapak yang dianggap pengacaranya membela gila gilaan palakunya

Aparat harus segera bertindak

Pemberian ijin di masa lalu perlu diusut

Perketat ijin padepokan yang tidak jelas

Hentikan manuver dan sumpah yang keluar dari mulut pendusta

Segeralah untuk mengakhiri praktek manusia berkedok agama

Agar bangsa Indonesia bebas dari para pendusta agama

Polisi ayok segera ciduk mereka

Biar masyarakat kita aman dari tindak jahat mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun