Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat penulis dan pemerhati terhadap isu yang sedang terjadi di luar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Saatnya Memperbanyak Bus Feeder antar Provinsi

16 Oktober 2024   21:14 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Biskita (Dok Detik Com)

Halo para pejuang rupiah, gimana semangatnya, masih aman kan ? harus dong. Sebagai tulang punggung keluarga kalian harus menunjukkan kemauan dalam mendapatkan penghasilan terbanyak. Namun, disini saya bukan ingin membicarakan tentang pekerjaan yang dilakukan oleh teman-teman, melainkan saya ingin membahas transportasi umum yang sering anda gunakan untuk menuju tempat kerja. Saya mau membahas tentang transportasi umum yang sering digunakan oleh para pengguna dalam hal ini masyarakat yang bekerja di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Kalau bicara transportais umum, tampaknya Jakarta menjadi kota yang kaya akan angkutan umum, mulai dari Commuter Line, Mass Rapit Transportation (MRT), Light Railways Transportation (LRT), hingga Transjakarta. Kabarnya beberapa transportasi umum seperti MRT dan LRT akan memperpanjang relasinya hingga pinggiran ibukota. MRT misalnya, saat ini sedang berlangsung proses pembangunan rute Timur Barat lintas Balaraja-Cikarang yang didahului terlebih dahulu rute Mandala Satria, Kota Bekasi, hingga Tomang, Jakarta Barat. Sementara itu LRT Jabodebek sedang mengkaji wacana perpanjangan rute pinga Bogor, Jawa Barat, sedangkan untuk LRT Jakarta saat ini masih disibukkan untuk proyek fase 1B rute Velodrome-Manggarai. Terakhir yakni Transjakarta yang menghadirkan 14 koridor, dimana ada beberapa koridor yang membentang dekat dengan perbatasan Jakarta dengan Jawa Barat dan Banten.

Dari berbagai transportasi umum ini, ada satu transportasi umum yang ingin saya bahas yakni Transjakarta. Jadi begini, saya setiap hari selalu buka media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Setiap hari saya selalu melihat bagaimana rutinitas masyarakat menggunakan transportasi umum. Terkadang mereka memposting bagaimana perjuangan menghadapi desakan sesama penumpang lain didalam transportasi. Terkadang ditemukan adanya drama dalam perjalanan, seperti penumpang yang enggan membagikan tempat duduk kepada yang priortias, sering menyerobot penumpang yang mau keluar terlebih dahulu, hingga aksi pencopetan. Biasanya saya sering temukan postingan ini ketika membuka apa yang terjadi ketika ada seseorang menggunakan Commuter Line. Sejak saat itu, saya sempat renungkan sejenak sambil bertanya dalam batin saya "Apa tidak ada transportasi lain selain KRL ?". Memang yang sempat saya singgung diatas seperti stal MRT dan LRT baru akan terwujud kemungkinan ditahun 2030-an, karena proyeknya masih lama, namun yang sempat membuat saya berpikir, kenapa tidak ada yang mau memanfaatkan transportasi saat ini yang masih tersedia. 

Misalnya, saya mengusulkan atau menyarankan adanya bus feeder antar kota atau provinsi yang dapat memudahkan pengguna menggunakan transportasi umum lain, seperti Transjakarta. Misalnya saya pernah menyarankan TransPatriot Bekasi membuka rute Pulo Gadung - Bekasi, dimana masyarakat kota Bekasi yang rumahnya jauh dari Stasiun Bekasi, tidak perlu menggunakan krl, karena adanya transpatriot yang akan menggantarkan mereka menuju Terminal Pulo Gadung agar dapat menggunakan Transjakarta Koridor 2 (Pulo Gadung - Monumen Nasional) dan Koridor 4 (Pulo Gadung - Galunggung) sebagai alternatif, dimana kedua koridor ini juga sama-sama menggantarkan penumpang ke pusat Ibukota. Atau rute lainnya misal Pulo Gebang - Cikarang, dimana masyarakat sesampainya diterminal Pulo Gebang dapat melanjutkan perjalanannya menggunakan Transjakarta Koridor 11 (Pulo Gebang - Kampung Melayu) sebelum transit menggunakan Koridor 5 (Kampung Melayu - Ancol) dan Koridor 7 (Kampung Rambutan - Kampung Melayu). Ini semua sebenarnya mempermudah dan memberi akses cepat, karena tidak selamanya kita bisa bergantung terus sama kereta api, harus ada alternatif untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain ke arah timur, saya juga menyarankan bus feeder diwilayah selatan, misalnya rute Terminal Ragunan - Terminal Margonda, dimana masyarakat Kota Depok juga dapat memanfaatkan bus ini untuk menuju Ragunan, sebelum bersambung dengan Transjakarta Koridor 6 (Ragunan-Galunggung). Koridor ini juga sama seperti koridor 2, 4 dan 11 yang menggantarkan penumpang sampai jantung ibukota. Bahkan jika ada warga Depok yang kantornya disekitaran Setia Budi, Kuningan, Rasuna jauh lebih enak lagi ketimbang harus transit menggunakan Commuter Line terlebih dahulu di Stasiun Manggarai sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Stasiun Sudirman. Harusnya hal seperti ini dibikin lebih sederhana dan juga tersusun dengan baik oleh para pemangku kepentingan, menginggat masyarakat di Jakarta dan wilayah pinggiran laina jumlah penduduknya makin bertambah.

Baru-baru ini bahkan, saya mendapat kabar pada bulan Desember nanti akan berlangsung ujicoba Biskita Wibawa Mukti untuk wilayah Kabupaten Bekasi, dimana rutenya dari Stasiun LRT Jatimulya sampai Cincity. Uji coba ini akan melewati Stasiun Tambun dan Cikarang salah satunya, tentu ini diharapkan menjadi solusi bagi warga Tambun, Cibitung, dan Cikarang untuk menggunakan transportasi lain menuju Jakarta selain Commuter Line, namun saya kalau boleh menyarankan, agar kalau bisa ada juga bus Feeder ke arah yang saya singgung sebelumnya, sehingga dapat menggantarkan masyarakat sekitar menuju Ibukota lebih mudah, salah satunya dengan Transjakarta.

Mudah-mudahan wacana bus feeder ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk dapat menggunakan transportasi alternatif menuju Ibukota tanpa harus mematok satu transportasi saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun