Untuk membatasi diri dari aktivitas yang mengandung unsur porno di dunia cybersexual, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, tentukan batasan yang jelas mengenai jenis konten yang boleh diakses dan waktu yang dihabiskan di platform tertentu. Menggunakan aplikasi pemblokir konten juga bisa efektif, karena banyak aplikasi yang memungkinkan Anda mengatur filter berdasarkan kategori konten yang tidak diinginkan. Selain itu, penting untuk menemukan kegiatan alternatif yang positif, seperti olahraga, membaca, atau hobi lain, sehingga waktu yang dihabiskan tidak terfokus pada konten dewasa. Hindari juga lingkungan atau situasi yang memicu keinginan untuk terlibat dalam perilaku tersebut.
    Demikian antisipasi dan perlindungan yang dapat kita lakukan dari ancaman di dunia cybersexual. Literasi digital adalah alat yang esensial dalam melindungi kemanusiaan di tengah arus cybersexual yang semakin kuat. Dengan membekali diri dan orang lain dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, kita dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman dan beradab. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, menjadikan literasi digital sebagai prioritas bukan hanya sebuah pilihan, tetapi suatu keharusan untuk melindungi dan merayakan kemanusiaan kita.
Referensi
Cooper, A. (Ed). 2002. Sex and the Internet : A Guide Book for Clinicians. Brunner-Routledge.
Dwi, L., dkk. 2022. Manajemen Komunikasi Privasi Perempuan Tentang Cyber Sexual Harassment. Medkom : Jurnal Media dan Komunikasi, 3(1), 1-15.
Irwanto, Budi. 2017. Mereguk Kenikmatan di Dunia Maya : Virtualisasi dan Penubuhan Dalam Cybersex. Jurnal Kawistara : Ilmiah Sosial dan Humaniora, 7(1), Â 1-114.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H