Mohon tunggu...
MUMSIKA CAHYANI
MUMSIKA CAHYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Very passionate about movies and psychology theories.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi Digital sebagai Tameng di Dunia Cybersexual

28 Oktober 2024   00:55 Diperbarui: 28 Oktober 2024   01:24 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

          Majunya era digital saat ini membawa perkembangan teknologi yang banyak mengemban manfaat, tetapi juga menciptakan tantangan baru. Munculnya platform digital telah memberikan transformasi yang signifikan pada interaksi dan komunikasi manusia. Internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menyediakan akses ke informasi yang tak terhingga, platform sosial, dan ruang untuk berbagi pengalaman.

            Seiring dengan perkembangan ini, muncul fenomena baru di dunia maya yang menjadi sorotan. Fenomena ini bernama cybersexual. Apa itu cybersexual? Cybersexual adalah aktivitas-aktivitas yang mengandung unsur porno didalamnya, seperti melihat gambar-gambar erotis, terlibat dalam chatting tentang seks, saling tukar menukar gambar atau pesan email tentang seks (Cooper, A. 2002). Cybersexual merujuk pada berbagai bentuk interaksi seksual yang terjadi di ruang digital, baik melalui platform daring maupun aplikasi. Cybersexual ini dapat membawa tantangan di era digital karena dapat menimbulkan risiko pelecehan seksual dan eksploitasi serta dampak psikologis yang berkelanjutan bagi pihak yang terlibat.  Banyak orang, terutama generasi muda, terpapar pada konten seksual tanpa adanya pemahaman yang memadai tentang risiko dan konsekuensi dari perilaku mereka di dunia maya.

            Salah satu cara untuk menghadapi fenomena cybersexual adalah dengan literasi digital. Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga mencakup pemahaman tentang cara mengelola informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan menjaga privasi. Literasi digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi secara efektif dan aman. Melalui literasi digital, individu akan lebih sadar dalam mengidentifikasi konten berbahaya. Mengidentifikasi konten berbahaya artinya seseorang memiliki kemampuan untuk mengenali informasi yang tidak pantas atau berdampak buruk bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

            Pengaturan privasi dan keamanan dalam dunia digital mampu melindungi kita dari ancaman di dunia cybersexual berupa eksploitasi data maupun penyebaran informasi atau konten pribadi. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan cara berikut :

1. Pahami pengaturan privasi di platform sosial

Baca kebijakan privasi dari platform sosial mengenai bagaimana platform mengelola data pengguna dan jenis informasi yang dapat diakses oleh publik. Anda juga bisa mengatur akun agar hanya dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu melalui kebijakan pengaturan akun.

2. Waspadai informasi dan konten yang dibagikan

Hendaklah bijak dalam membagikan konten atau informasi di platform sosial. Pikirkan risiko-risiko berbahaya yang dapat muncul bagi diri sendiri maupun orang lain. Tentukan batasan pribadi serta ketahui langkah-langkah yang harus diambil jika merasa tidak nyaman atau terancam. Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan melalui memblokir pelaku atau melaporkan mereka.

3. Kembangkan kesadaran digital

Tingkatkan pengetahuan tentang perilaku cybersexual, risiko, dan dampak yang mungkin ditimbulkan.

             Platform sosial dan aplikasi juga telah menjadi sarana utama di dunia cybersexual. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook memungkinkan pengguna berbagi konten visual dan teks. Meskipun ada kebijakan ketat terhadap konten dewasa, banyak pengguna masih dapat menemukan gambar atau video erotis melalui tagar atau grup tertentu. Selain itu, aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble, dan Grindr sering digunakan tidak hanya untuk tujuan kencan, tetapi juga untuk chatting seksual, di mana pengguna dapat terlibat dalam percakapan intim sebelum bertemu secara fisik. Forum dan komunitas daring, seperti Reddit dan 4chan, menyediakan ruang bagi pengguna untuk berbagi konten erotis dan berdiskusi tentang topik seksual secara anonim. Aplikasi pesan daring seperti WhatsApp, Telegram, dan Snapchat juga memfasilitasi komunikasi pribadi, membuatnya mudah untuk terlibat dalam chatting seksual, sering kali menggunakan fitur pesan yang menghilang untuk menjaga privasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun