Mohon tunggu...
Syafiq Salman
Syafiq Salman Mohon Tunggu... -

Sedang rajin menulis di bisablog.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dengan SanDisk, Memori HP yang Penuh Bukan Lagi Masalah

23 April 2018   23:49 Diperbarui: 23 April 2018   23:58 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solusi memori HP penuh dengan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 | sumber: Youtube.com

Apa sih spek yang pertama kamu lihat kalau beli hape baru?

RAM yang tinggi? Baterai yang tahan lama? Kamera yang canggih? Atau apa saja yang penting sesuai budget?

Saat ini ada begitu banyak pilihan smartphone, terutama perangkat genggam dari Negeri Tirai Bambu yang memberi opsi wah dengan harga murah.

Dari semua spek yang diunggulkan, satu hal yang sering disepelekan pembeli adalah seberapa besar kapasitas penyimpanan yang kamu dapat, entah itu memori internal atau memori eksternal.

4GB? 8GB? 16Gb? Apa aja deh yang penting cepet hapenya!

Si penjual juga mungkin sudah menyebutkan berapa banyak besar kapasitas penyimpanan yang kamu dapat. Tapi jujur aja! Mungkin kita baru sadar besarnya memori hape yang kita punya kalau kita sudah tidak bisa menyimpan foto atau memasang aplikasi lagi.

Dengan semua aplikasi HD serta foto dan video berkualitas tinggi yang mampu dihasilkan handphone zaman now, disk space sebesar 16GB bisa saja habis dalam sekejap. Ini belum termasuk data-data digital lain yang secara otomatis terunduh bila kita memakai aplikasi seperti WhatsApp.

Saya sendiri belum pernah kehabisan tempat untuk menyimpan file multimedia, jadi saya juga merasa kalau ini bukanlah hal yang sangat krusial. Apalagi saya bisa memindahkan foto dan video dari perangkat android ke laptop/komputer dengan mudah.

Mau 4GB atau 16GB, saya selalu punya cara untuk membuat hape saya 'lega'.

Pentingnya media penyimpanan pada smartphone

Pentingnya memiliki media penyimpanan yang besar saya alami ketika saya memiliki kesempatan untuk menginjakan kaki di tanah suci.

Sama seperti orang lain yang baru pertama kali pergi ke tanah asing, tentu kita ingin merekam semua momen di tempat baru tersebut.

Travel saya sendiri menawarkan paket umroh plus jalan-jalan. Tapi berhubung saya ambil yang murah-backpacker, saya cuma dapat jatah untuk keliling kota Makkah dan Madinah. (Alhamdulilah!)

Tapi namanya jalan-jalan di negeri orang, otomatis semua dijepret, semua direkam dengan harapan semua ini bisa dikenang nanti.

Saya sendiri bukan orang yang sering foto-foto atau selfie meski sedang jalan-jalan. Tapi perjalanan ke tanah suci untuk pertama kalinya adalah momen spiritual berharga yang ingin selalu saya kenang. Jadi rasanya sayang kalau momen tersebut tidak diabadikan dalam bentuk foto dan video.

Dari mulai berangkat, kamera hape sudah mulai beraksi. Sesampainya di tanah suci, hampir semua sudut kota difoto, dari mulai tempat plesiran sampai gang sempit di belakang hotel tidak ada yang ketinggalan.

Nongkrong di bandara, jepret! 

Ngasih makan burung merpati, jepret! 

Nyasar, jepret! 

Makan di tower Zam-zam, jepret! 

Lihat wanita cantik berparas timur tengah, cukup ucap subhanallah. Kalau yang ini sih saya nggak' berani jepret sembarangan, haha.

View pemandangan 180 derajat dari hotel di Makkah | Sumber: Dok. Pribadi
View pemandangan 180 derajat dari hotel di Makkah | Sumber: Dok. Pribadi
Meski akhirnya saya bisa mendapatkan 'cenderamata' yang saya inginkan, hal ini nyaris saja gagal karena saya memiliki satu masalah penting menjelang keberangkatan.

Bagaimana cara menyimpan semua foto saya nanti?

Saya bisa saja bawa laptop, tapi buat apa? Yang ada nanti bikin masalah baru.

Satu cara lain yang terpintas di benak saya adalah memindahkan foto dan video ke aplikasi cloud storage seperti Google Drive atau DropBox. Tapi kalau ukurannya besar kayaknya ngos-ngosan juga uploadnya. Lagipula saya belum tahu kualitas koneksi internet yang saya dapat di sana nantinya. (WIFI di hotel saya cukup cepat ternyata)

Setelah Googling sana-sini dengan singkat, saya baru kenal yang namanya OTG dan untungnya hape saya support fitur tersebut.

OTG sebagai solusi masalah memori hape yang kepenuhan

Buat kamu yang belum tahu, OTG atau On-the-Go adalah fitur yang memungkinkan perangkat mobile agar bisa disambungkan dengan perangkat lain melalui konektor khusus. Dengan begitu, hape kita bisa mengakses pheriperal lain seperti Flash Disk, Mouse, Keyboard, Game Controller, dll.

Harga konektornya juga lumayan murah, dulu saya beli tidak sampai 20,000 rupiah.

Untuk kamu yang ingin tahu apakah hape kamu support OTG, tinggal cari OTG Support Checker di Play Store. Khusus untuk Android yah!

Alhamdulillah, akhirnya dapat solusi juga sebelum berangkat. Saya tidak khawatir lagi kehabisan memori untuk menyimpan foto-foto saya nanti.

Ternyata ada solusi penyimpanan yang lebih baik!

Sepulang umroh, tentu saja banyak keluarga saya yang bertanya, "Bagaimana di sana? lihat foto-fotonya dong." 

Istri saya menjadi orang yang paling penasaran, apalagi dia tidak ikut kali ini menjaga buah hati kami yang baru lahir.

Saat saya berkumpul bersama keluarga dan bercerita bahwa saya hampir kehabisan memori karena kabel OTG saya sempat hilang, adik saya malah berkata, "Lha, kenapa nggak ngomong, kan bisa langsung ke flashdisk bang."

"Wah, saya baru tahu."

Ternyata ada solusi penyimpanan yang bisa dipakai di perangkat desktop dan mobile dengan mudah tanpa harus pakai perantara. Tinggal colok, hape dan flash disk akan otomatis terhubung.

Wah, tahu gini dari kemarin mending pakai ini aja. Enggak pake repot cari-cari kabel OTG dulu.

SanDisk Ultra Dual Drive m3.0

Jika USB flash drive biasanya hanya bisa dicolokkan pada komputer atau laptop, flash disk yang satu ini beda banget.

Dilengkapi dengan dual konektor di masing-masing ujungnya (micro-USB dan standard USB), SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 juga bisa dicolokkan langsung ke perangkat smartphone lho!

Konektornya juga tidak sembarangan karena sudah mengusung teknologi USB 3.0 yang membuat proses transfer data menjadi super ngebut.

Sebagai gambaran, SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 diklaim mampu memindahkan data dengan kecepatan 130-150 MB/detik. Bandingkan dengan flash drive biasa dengan teknologi USB 2.0 standar yang kecepatan maksimumnya masih mentok di 60 MB/detik.

Bila kamu ragu apakah smartphone kamu sudah support USB 3.0 atau belum, SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 ini backward compatible kok'. Ini artinya perangkat tersebut juga bisa bekerja dengan USB 2.0 biasa selama kamu support On-the-Go (OTG).

SanDisk Ultra Dual Drive m3.0
SanDisk Ultra Dual Drive m3.0
Sampai tulisan ini dibuat, SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 memiliki empat pilihan sesuai dengan ukuran memori tambahan yang kamu butuhkan.

Kapasitas 16GB dan 32GB rasanya sudah cukup banyak untuk membackup foto dan video dari smartphone. Tapi bila kamu butuh ukuran yang lebih besar, masih ada pilihan flash disk dengan ukuran 64GB atau 128GB.

Satu kelebihan lain yang dimiliki oleh SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 adalah kemudahan untuk mengelola data-data pada flash drive tersebut. Hal ini dapat kamu lakukan dengan memakai aplikasi Sandisk Memory Zone yang bisa kamu unduh secara gratis di Google Play.

Dengan Sandisk Memory Zone, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan, seperti:

  • Kemudahan untuk melakukan pencarian konten.
  • Backup foto, video, dan musik secara otomatis.
  • Menampilkan semua konten yang ada pada smartphone, cloud, microSD, dan flash drive dalam satu layar.
  • Fitur kompresi/dekompresi file, dsb.

Jadi bila kamu memiliki SanDisk Ultra Dual Drive m3.0, ada baiknya kamu juga memiliki aplikasi ini agar kamu memiliki kontrol penuh terhadap semua konten yang kamu simpan.

Melihat semua kelebihan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0, rasanya cukup menyesal juga tidak mengetahui alat canggih ini sebelum berangkat umroh. Bila saya memilikinya saat itu, bukan tidak mungkin koleksi foto dan video saat di sana akan jauh lebih banyak dibandingkan sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun