Anak-anak dan Bus Telolet

Hari ini, salah satu calon anggota legislatif Provinsi Banten, Bapak H. Heri Kurniadhi, SH. dari Partai Nasdem, mengajak warga Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, berwisata ke Pantai Anyer, Cilegon, Provinsi Banten. Rombongan sebanyak 4 bus pariwisata itu berangkat pagi hari menuju tempat wisata yang dituju.

Mayoritas yang turut berwisata adalah ibu-ibu, dengan sedikit bapak-bapak dan anak-anak. Sepanjang perjalanan, suasana di dalam bus selalu ceria, karena ibu-ibu, dan kadang bapak-bapak, secara bergantian menyanyi atau berkaraoke melalui layar TV yang disediakan oleh pihak manajemen bus pariwisata.

Di Pantai Anyer, kami menikmati pemandangan yang indah. Selain pasirnya yang putih, air lautnya yang biru, juga disuguhi pemandangan Gunung Krakatau yang berada di tengah laut, tepatnya di Selat Sunda. Di pantai ini, kegiatan olah raga air seperti jet ski, speed boat, dan olah raga air lainnya menjadi pemandangan bagi wisatawan. Bahkan ada juga wisatawan yang turut berolah raga air. Deburan ombak di tepi pantai menarik perhatian anak-anak dan juga ibu-ibu untuk bermain air di laut. Kami pun tambah bergembira, karena Bapak H. Heri Kurniadhi, SH. juga menyediakan doorprize yang jumlahnya cukup banyak.

Siang hari, kami makan bersama dari bekal yang dibawa. Keakraban kian terasa tatkala mereka dengan suka-cita saling berbagi lauk yang dibawa. 

Suasana di pantai tak kalah cerianya dengan suasana di dalam bus, karena di pantai pun kami masih bisa bernyanyi dan bersuka-ria.

Setelah puas, sekitar pukul 14.00 kami keluar dari tempat wisata untuk kembali ke rumah.

Sepanjang perjalanan dari tempat wisata (Pantai Anyer) hingga mau memasuki pintu tol Cilegon Timur, ada pemandangan indah yang tidak saja membahagiakan bagi anak-anak di tepi jalan, tapi juga bagi kami yang ada di dalam bus.

Di luar bus, di tepi jalan, rupanya anak-anak paham mana bus biasa dan mana bus yang klaksonnya mengeluarkan bunyi yang khas dan beraneka macam suara. Ketika bus pariwisata yang kami naiki lewat, mereka memberi kode kepada sopir agar membunyikan klakson. Rupanya, sang sopir paham dengan permintaan anak-anak di tepi jalan. Sang sopir pun dengan sukarela membunyikan klakson khasnya. Anak-anak itu, ada yang melambai-lambaikan tangan sambil merekam jalannya bus dengan handphonenya, ada juga yang berjingkrak-jingkrak bahagia mendengarkan bunyi klakson yang mengeluarkan suara merdu dan alunan musik.

Tak hanya anak-anak di luar bus yang bahagia, yang di dalam bus pun ikut bahagia melihat anak-anak bergembira-ria mendengarkan suara klakson.

Ternyata, mendatangkan rasa bahagia itu mudah, semudah anak-anak itu mendengarkan bunyi klakson khas yang dibunyikan oleh sopir bus pariwisata yang baik hati.