Mohon tunggu...
Mulyo Hartono
Mulyo Hartono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Melayani Konsultan Guru Online Tanya Jawab Seputar Info Guru

Berbagi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UN Diganti Apapun, Harapan Guru dan Siswa Nyaman Belajar

19 Desember 2019   13:21 Diperbarui: 19 Desember 2019   13:31 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hakekatnya belajar tidak akan ada habisnya sampai akhir hayat. Mulai dari kita lahir sudah belajar, melihat, bicara, berjalan dan belajar bertahan hidup. Dari semua itu pada dasarnya kita sebagai manusia yang punya akal dan pikiran butuh rasa nyaman. Begitu juga saat ini yang santer dengan akan digantinya Ujian Nasional dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan  Survei Karakter.

Nyaman belajar, yang terkandung dalam merdeka belajar harus benar-benar di wujudkan kedepannya. Jangan hanya Ujian Nasionalnya yang diulas secara mendalam, akan tetapi juga proses belajar mengajarnya. Antara guru dan siswa serta stackholdernya harus sama-sama saling nyaman. 

Ada siswa, ada guru, ada guru, ada kepala sekolah, ada pengawas dan ada Lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten. Terus ke atas jenjangnya sampai Kemendikbud, nah dari atas ditarik sampai bawah sendiri adalah siswa. Semua inj harus bisa memberi rasa saling nyaman, jangan saling membingungkan atau membuat gaduh yang membuat rasa nyaman belajar hilang.

Guru SDN Caruban | dokpri
Guru SDN Caruban | dokpri
Bentuk kecil untuk mendapatkan rasa nyaman sudah dilakukan oleh lembaga sekolah dengan wali murid peserta didik baru. Berupa perjanjian penyerahan siswa baru kelas satu dari wali murid pada lembaga sekolah. 

Bentuk perjanjian dan fakta integritas antara lembaga sekolah dan orang tua siswa. Semacam serah terima antara orang tua dan lembaga yang di wakili oleh kepala sekolah dan guru serta kepala sekolah. Kegiatan serah terima inj disaksikan pihak pemerintah desa serta komite sekolah yang dilakukan saar upacara bendera sekolah.

Dengan adanya kesepakatan tersebut membuat lembaga sekolah, siswa dan orang tua merasa nyaman. Kegiatan pembelajaran menjadi nyaman dengan kesepakatan yang telah dibuat tersebut. Pada waktu kelas 6 yang akan lulus kesepakatan ini diakhiri dengan menyerahkan kembali tanggung jawab pada orang tua siswa dengan kegiatan pelepasan siswa kelas 6. Begitu hebatnya terjalin kerja sama antara lembaga sekolah, pemerintah desa dan orang tua. Seharusnya pemerintah juga membuat kesepakatan yang bisa membuat nyaman para pelaku pendidikan dibawah naungannya.

Apapun perubahan yang akan dilakukan nanti, baik UN dihapus maupun diganti yang penting bisa membuat guru dan siswa nyaman dalam kegiatan belajar. Karena dengan adanya rasa nyaman guru dan siswa mudah mentranser ilmunya dan pasti mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik bisa berupa akademik, karakter berakhlak dan minat bakat yang muncul pada siswa.

Baca juga Memahami Maksud UN diganti Asesmen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun