Meninggalkan Abisko, bus melewati wilayah yang seakan sudah memasuki musim dingin. Sepanjang mata memandang putih semata.
Walaupun sejatinya berdasar kalender, saat ini bumi utara masih berada di pertengahan musim gugur.
Melewati pos kecil perbatasan negara Swedia dan Norwegia, Michael hanya melapor dan membuat catatan kecil di pos itu. Tidak ada pemeriksaan paspor, walaupun hanya sekedar sampling. Sama ketika masuk ke Abisko kemarin, juga tidak ada pemeriksaan paspor.
Inilah salah satu cermin dari negara - negara bahagia. Memiliki rasa saling percaya terhadap sifat baik insan. Bahkan juga terhadap orang asing.
Meninggalkan pos perbatasan, sepanjang siang dan sore itu, kami merasai pengalaman perjalanan indah. Menikmati berbagai variasi panorama dua musim, musim dingin dan gugur.
Sungguh hari ini adalah A day to remember.
Meluncur di jalanan sepi tak begitu lebar. Kami seolah menyusuri tubuh ular yang sangat panjang. Meliuk - liuk, membelit dan menembus gunung. Menyisir danau dan laut.
Meninggalkan Swedia, masih di Norwegia Utara alam berselimut putih salju. Saat Natal masih jauh, namun nuansa alam di sini seolah tak sabar ingin segera menyongsong hari besar itu.
Menjelang sore warna putih di sekitar perlahan memudar. Bus mulai melewati jalanan bernuansa aneka warna autumn, meluncur di sela - sela bukit, tepi pantai. Pepohonan di kiri kanan seolah melaju berlawanan arah bermahkota dedaunan berwarna kuning, merah, coklat. Kami kembali berada di romansa alam musim gugur.
Jalanan mulus dan jembatan - jembatan penghubung tujuh pulau besar dan beberapa pulau kecil Lofoten ini konon baru diinisiasi tahun 2009.
Selanjutnya eksekusi visi Lofoten sebagai tujuan wisata baru gencar dilaksanakan konsisten dan berkelanjutan.