Isteri dan beberapa peserta lain akan ditemani pemandu lain, bermobil menjelajah taman ini dari sudut berbeda.
Sebagian besar dari kami tidak mengantisipasi akan ada agenda berjalan - jalan di permukaan es. Sepatu yang dibawa hanya jenis kasual untuk jalanan kering, tanpa sol bergerigi yang bisa kuat mencengkeram permukaan.
Untungnya Sarah menyediakan perangkat bantu yang diperlukan.
Selain nordic stick,  Sarah juga meminjami sol karet pelapis sepatu yang bergerigi kuat. Sol itu membungkus. Dilambari sol ini sepatu kami berubah  dari kasual santai menjadi jenis penjelajah es.
Menyandang ransel, bertongkat, bertopi petualang Sarah tegak di depan kami. Bagai sosok marinir perkasa memberi penjelasan rencana penjelajahan singkat ini.
Kita akan menyusuri jalur raja atau Kungsleden. Jalur penjelajahan favorit raja Swedia kala itu.
Bagai adegan drakor di musim salju, kami menyusuri jalan es dan salju. Dataran putih di bawah naungan pepohonan yang seolah mengering bernuansa coklat semata.
Melewati jalur padas di tebing tepi sungai yang nampak purba. Pengkuh masif memanjang coklat kehitaman.
Topi bulu imitasi Rusia dan nordic stick yang saya bawa dari rumah membantu. Untuk bergaya, juga melindungi kepala dari hujan salju dan berjalan mantap di permukaan es.
Melewati terowongan sungai yang mengalir deras, Sarah menjelaskan. Konon itu adalah terowongan buatan. Sebelumnya aliran sungai berada di atas tebing. Di musim - musim tertentu banyak rusa liar jenis besar yang melintasi jalur itu. Mereka harus melompati sungai yang cukup lebar. Titik yang disebut deer flyng, rusa terbang.