Bagai tersedot medan magnet, kami ber 25 yang bertebaran di segala sudut pangkalan berjalan cepat ke arah teriakan yang mengabarkan keberadaan aurora, obyek buruan.
Kami berkerumun mendongak ke arah langit yang ditunjuk teman pengabar tadi. Langit di atas barisan pinus yang dedaunannya mulai rontok itu dihiasi bintang gemintang cemerlang.Â
Gelap dan bersih. Sulak tipis kehijauan samar menebar di wajah langit. Inikah wajah sang dewi aurora?
Serempak jepretan puluhan gadgetpun mengarah ke langit itu.
Hasil foto menunjukan, cahaya kehijauan itu menghias misterius di angkasa. Bentuknya runcing ke atas dan curam ke bawah. Tepat di atas pepohonan pinus kecoklatan.
Alhamdulillah, akhirnya bersua juga. Dengan fenomena langka alam raya.
Walaupun tak senyata dan seindah harapan, antusias bergantian kami berfoto dengan latar belakang dewi aurora.
Memakai gadget terbaru dan terganggih, kami bergantian berpose dengan berbagai gaya. Sendirian, pasangan dan juga kelompok.
Bergaya dalam kegelapan nan dingin di ketinggian bukit bumi belahan utara. Barangkali menjadi salah satu momen yang tak akan terulang.
Untuk beberapa saat di pangkalan ini, kami masih menunggu peruntungan. Barangkali indek KP akan meningkat.
Hampir pukul 11 malam, kembali membuka aplikasi. Indek KP belum beranjak jauh dari angka 2,5. Penasaran.