Pagi itu kami tidak naik kawah, selain panas juga capai mulai terasa.
Kami menjelajahi padang pasir, berlagak menjadi cowboy melayu senior. Memacu kuda pelan - pelan santai. Terbayang pangeran Diponegoro, Napoleon Bonaparte atau Clint Easwood citra jagoan berkuda.
Ya, satu jam kami menjadi ketiganya pagi ini.
Dari padang pasir Bromo, jeep meneruskan perjalanan membawa kami ke padang pasir berbisik.
Konon, saat angin bertiup cukup kencang padang pasir ini akan mengeluarkan suara. Berkesiut, terkadang seperti suara lembut tiupan seruling. Seringnya adalah mirip suara bisikan - bisikan halus makhluk tak kasat mata.
Pagi itu saya tidak mendengar keduanya. Hanya debu - debu terlempar dari decitan roda - roda jeep yang melaju.
Bukit Teletubis, gundukan bukit - bukit hijau seperti dalam film anak - anak. Teletubis mengakhiri wisata kami sejak dari dini hari hingga matahari sepenggalah.
Puas berfoto, beryel - yel, berslow motion dan segala gaya lainnya, kami kembali ke resort Cemara Indah. Akan melahap nasgor, sarapan yang disediakan.
Chek out meninggalkan hotel, kami turun gunung melanjutkan perjalanan menuju kota Malang.