Wisata di Norwegia Utara adalah tentang menikmati panorama alam. Bukan wisata sejarah, adat atau budaya. Itulah yang disampaikan tur leader kita Anthony tentang pelancongan kali ini.
Ferry penyeberangan yang kami tumpangi merapat di pulau Senja. Senja barangkali adalah etalase komplit dari kemegahan dan keindahan alam raya Norwegia. Bus mendarat, kami memulai perjalanan dan eksplorasi.
Barisan gugusan perbukitan batu yang perkasa. Lautan dingin misterius. Fjord - fjord yang dalam meliuk, bagai batang dan ranting pepohonan menjuluri lembah - lembah. Pantai - pantai cantik magical, tergelar sepanjang tepian Atlantik. Dan tentu saja romansa musim gugur bertaburan warna merah, kuning, emas, coklat menjadikan perjalanan seolah tujuan itu sendiri.
Ya sepanjang perjalanan, yang nampaknya tak kalah cantiknya dengan destinasi yang akan dituju. Untuk menikmatinya, yang dibutuhkan adalah jangan ketiduran, buka mata selalu. Rasakan dan resapi anugerah alam sekitar kita. Panorama spektakuler nan langka bagi pelancong dari negara dua musim.
Konon bagi para petualang hiking, walking, climbing, musim gugur adalah saat terindah untuk menjelajahi pulau Senja. Begitu juga bagi para penyuka moge dan petualang cycling.
Gunung Segla adalah gugusan paling megah, indah dan menantang. Sentral wisata pulau Senja.
Sayang saya hanya bisa melihat foto - foto petualangan itu. Barangkali kalau ini adalah 20 tahun lalu pasti penasaran pingin menjajal merambah gunung unik ini.
Pagi ini bus menelusuri kaki gunung. Merasakan kemegahan Segla dari kejauhan. Tepekur menatapinya dari dalam bus yang anggun meluncur.
Namun itupun cukup memberikan romansa lukisan alam raksasa yang mengesankan, memorable. Tak mungkin terlupakan.
Bus putih melaju di lorong merah. Pohon - pohon berderet memerah di kiri - kanan jalan, seolah tak ada habisnya.