Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Norwegia Utara di Musim Gugur, Catatan Perjalanan #1

22 Oktober 2024   02:41 Diperbarui: 26 Oktober 2024   23:36 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Nelayan Lofoten, dokpri

Uang dapat dicari, Momen tak akan kembali. Musim gugur di Norwegia, dedaunan luruh. Warna warni cantik tak terperi.

Suatu senja di Tanjung Priok, bulan Oktober dua puluh tahun lebih yang lalu. Pak Herman, bos juga senior saya belum lama pulang dari perjalanan dinas ke Norwegia.

Beliau bercerita antusias. Tentang eksotisme, keindahan panorama negeri Norwegia di musim gugur. Manakala perbukitan megah dengan lereng curam menjadi lanskap kuning, kemerahan dan kecoklatan. Gradasi warna, menyuguhkan drama nuansa alam mempesona.

Hutan, pepohonan dan padang rumput mengalami perubahan penampakan.

Saat musim panas, warna hijau masih mampu dipertahankan. Namun di musim gugur, pepohonan itu tak lagi sanggup. Hutan berubah warna. Bertransformasi dari hijau menjadi kuning muda, kuning tua, kecoklatan dan merah maroon. Membara.

Dan nanti pada akhirnya, dedaunan indah itu akan rontok. Berguguran, luruh ke bumi. Manakala kerajaan salju tampil berkuasa tiga bulan berikutnya. Hamparan putih akan menyelimuti bumi utara ini, menghadirkan pesonanya sendiri.

Itulah proses alamiah yang selalu akan berulang terus di negeri empat musim.

Mendengar cerita dramatis pak Herman menggambarkan pesona musim gugur Norway, dalam hati tercanang satu keinginan. Bahwa suatu saat, entah kapan, saya mesti menjadi saksi mata dari keindahan musim gugur di salah satu negeri Skandinavia ini.

Autumn Norway, Dokpri
Autumn Norway, Dokpri
Hari ini oktober 2024, akhirnya hasrat dua puluh tahun lalu itu mudah - mudahan akan segera terwujud.

Sore ini, saya akan berangkat untuk kelana ke negeri Eropa utara itu, pas di musim rontok.

Membayangkan indahnya musim gugur di Norwegia, terngiang lagu lama romantis Autumn Leaves, dengan irama bosanova. Syahdu merayu.

Pantai Indah, Pulau Senja Norway. Dokpri
Pantai Indah, Pulau Senja Norway. Dokpri
***

Doha - Kopenhagen

Berdua dengan isteri, siang ini kami mengecek kembali koper - koper bawaan untuk 13 hari. Sore nanti akan terbang meninggalkan bandara Soetta, pukul 18.30 WIB dengan pesawat Qatar Air. Memulai perjalanan, menambah capaian dari bucket list incaran.

Ya tiga belas hari ke depan, kami akan menikmati dan menjadi saksi seperti apa indahnya, atmosfer Norwegia di musim rontok.

Apakah akan sefantastis kisah pak Herman puluhan tahun lalu itu. Atau sejatinya biasa - biasa saja, atau mungkin malah lebih cantik. Entahlah.

Sebelum menuju Norway, rombongan tur akan terlebih dahulu mampir di Kopenhagen.

Setengah hari akan klinthong - klinthong, menjelajahi ibu kota Denmark. Salah satu negara Scandiv lainnya.

Resort di tepian Fjord. Dokpri
Resort di tepian Fjord. Dokpri
Sorenya dengan ferry, dari Kopenhagen rombongan akan menyeberang ke Oslo dan menginap semalam di kapal. Hari berikutnya, hampir tengah hari ferry akan merapat di dermaga pelabuhan Oslo, ibukota Norwegia.

Sorenya, dari Oslo rombongan tur akan terbang dengan pesawat SAS ( Scandinavian Air Service ) ke Tromso, kota kecil di Norway utara. Dan selanjutnya rombongan akan menjelajahi signature tur ini. Yakni Norwegia bagian utara. Khususnya desa nelayan warna - warni di Lofoten Islands.

Selama di Norway kami akan menggunakan berbagai moda transportasi. Dari bus, kapal penyeberangan kecil, Arctic train, perahu juga ferry besar dan pesawat.

Acara Aurora hunting dan Eagle sea watching adalah agenda tambahan yang akan membuat petualangan tur pasti lebih seru. Memerlukan perjuangan, menggapai keberuntungan di udara dan kondisi tak biasa.

Pagi tadi saya sudah memastikan, bahwa tetanaman, burung, ikan koi di rumah tak akan terlantar selama ditinggal. Juga tak lupa gitar klangenan sudah dikendorkan senar - senarnya. Mantaplah.

Dengan penuh semangat, lewat tengah hari, bersama isteri kami telah meluncur di jalanan lancar JORR 2. Menuju bandara Soetta.

Di bandara kami bersua dengan Anthony, tur leader bertajuk Favorite North Norway, Lofoten - Abisko. Juga teman - teman baru anggota rombongan yang semuanya nampak fit dan segar. Dan pastinya lebih muda dari kami berdua, bahkan sebagian besar jauh lebih muda. 

Tak ada delay, petang itu pesawat Boeing raksasa menjejak landasan. Menembus langit, meluncur ke barat.

Burung besi mengudara, meninggalkan angkasa teluk Jakarta yang berkabut.

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun