Toba Experience
Toba adalah danau alam terbesar di Asia Tenggara.Terbesar kedua di Asia.
Dengan luas 1145 kilo meter persegi, maka Toba lebih luas 1000 kilo meter persegi dibanding negara kota Singapura.
Danau terbesar di dunia adalah danau Kaspia. Luasnya lebih dari 300 kali lipat dibanding Toba. Saking luasnya sering disebut juga sebagai laut Kaspia. Menjadi perairan 5 negara. Rusia, Iran, Turkmenistan, Azerbaijan dan Kazakstan.
Pagi ini rombongan tur akan berangkat dari Medan menuju danau Toba. Bertualang menggunakan bus tiga perempat kapasitas 20 orang.
Dress code hari ini adalah out fit seragam warna coklat keabuan. Bergambar depan, foto para pelancong bertuliskan Napak Tilas. Sedangkan gambar belakang adalah fasad bangunan NH Medan, jalur perjalanan, bus dan Danau Toba.
Rombongan telah lengkap, berseragam bersiap di halaman NH. Dilengkapi hasil belanjaan kemarin, Ulos dan ikat kepala merah yang dikenakan ibu - ibu. Dan songkok Batak Melayu warna warni yang dikenakan bapak - bapak.
Sebelum berangkat kami foto bersama dan sejenak manortor di halaman. Asyik...
Bus meninggalkan ibu kota Sumatera Utara. Beberapa waktu kemudian bus terseok mulai mendaki kaki gugusan pegunungan Sibayak.
Bu Ira pengatur laku memilih jalur melingkar. Bukan track utama dan paling cepat menuju danau Toba. Memang ini perjalanan petualang.
Bus tangguh mendaki jalanan yang semakin menyempit. Kiri kanan area pertanian menghijau subur dengan berbagai tanduran.
Sayur mayur, ladang jagung, kebon jeruk, deretan pepaya dengan latar belakang hijaunya pegunungan. Menyajikan panorama asri, segar dan nampak produktif.
Betapa tanah air ini begitu subur. Perlu inovasi tak henti untuk bisa lebih meningkatkan nilai tambah dari berbagai hadiah yang disediakan alam ini.
Tujuan persinggahan pertama kami adalah Loken resort. Resort baru di ketinggian tepi danau Toba.
Bus mulai menerabas tracking cukup mendebarkan. Menyusuri jalan setapak yang dirimbuni alang - alang tinggi di pinggirnya.
Bus tiga perempat sempoyongan miring ke kiri ke kanan, oleng seolah mau tumbang ke ladang.
Bus nggremet terus maju meneruskan perjalanan. Rombongan penumpang ada yang komat - kamit berdoa. Namun ada juga yang tetap asyik karaokean. Dan ada pula yang tetap khikmat merangkai pantun.
Ketika bus seolah mentok di jalan buntu, sopir berhenti dan turun. Mendekati motor peladang yang parkir miring di pinggir pematang. Bertanya apakah bus bisa meneruskan perjalanan.
Hal baik terinfokan, sebentar lagi bus ini akan bertemu jalan cukup besar. Komplek tujuan berada di sisi kiri. Akan mendaki sebentar untuk sampai di gerbang Loken resort.
Mendengar info  itu, rombongan yang mulai sedikit panik bersorak bertepuk tangan ceria. Meluapkan kegembiraan.
Akhirnya, bus yang bodynya terhias beretan dari ranting dan alang - alang itu melenggang anggun. Penuh perjuangan selamat sampai di gerbang tujuan.
Loken resort adalah tempat tetirah baru. Gerbangnya bergaya modern, berhiaskan alang - alang yang dirimbuni bunga putih bermekaran.
Bunga - bunga yang tertiup angin, bergoyang kiri kanan. Seolah menari riang, menyambut kedatangan kami.
Alhamdulillah.
Melihat resort luas, baru, modern dan indah ini yang terpikir pertama adalah kekaguman. Tidak hanya kagum terhadap alamnya yang elok, namun juga atas keberanian berinvestasi di tempat yang masih sepi ini.
Pasti investor memiliki visi tersendiri. Mungkin juga ini dimaksudkan sebagai legasi jangka panjang. Untuk menggairahkan turisme di Toba dan sekitarnya.
Berjalan tak berapa lama. Sampailah kami di plasa pandang di ketinggian.
Dari plasa ini, di bawah sana tampak danau Toba terpampang indah. Permukaan airnya tenang dan rata. Bagai kaca raksasa yang digelar di tengah gugusan pegunungan.
Amazing, elok.
bersambung