Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas, Tur Medan - Toba #1

23 September 2024   08:48 Diperbarui: 23 September 2024   10:57 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sop Kaki Sapi Sipirok, dokpri

 

Masa lalu dan Masa depan adalah Masa kini yang dihayati, dinikmati.

Terminologi Napak tilas digunakan dalam berbagai aktivitas. Untuk mengulang, menyusuri jejak langkah dan kisah masa lalu.

Perjalanan jalur sutra dari Venesia ke China, pelayaran suku Viking di kawasan Nordic country, pendakian merambah tempat persuaan Nabi Musa dan Tuhan di gunung Sinai, mengunjungi tempat perenungan nabi Muhammad dan turunnya ayat pertama Quran, di goa Hira pinggiran kota Mekkah, adalah beberapa contoh rute dan tempat napak tilas yang banyak dilakukan orang masa kini.

Napak tilas adalah piknik, juga menggali kembali kenangan. Sekaligus merenungi makna dan guna sejarah, perjuangan, spirit serta energi kehidupan.

Napak tilas menjadi momen pertemuan dengan memori. Dejavu kegembiraan, keharuan. Terkadang juga kisah sedih masa silam.

Kami para senior, mantan punggawa korporasi bidang kepelabuhanan yang dulunya berkolega bersepakat akan napak tilas. Tujuan sekitaran kota Medan dan danau Toba, Sumatera Utara.

Pagi dini hari 17 September ceria warsa 2024, kami bapak ibu sobat senior telah berkumpul di bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur. Akan terbang ke Kualanamu, mengawali petualangan, napak tilas selama 5 hari.

Danau Toba, dokpri
Danau Toba, dokpri
Sipirok

Napak tilas akan kurang lengkap kalau tak terhubung dengan pelampiasan memori lidah dan perut.

Rombongan senior tur Medan Tobapun tak ingin melewatkan dejavu cita rasa santap dalam tur ini.

Agenda kangenan untuk menjajal kembali kulineran setempat telah teragendakan. Resto Sipirok menjadi sasaran kami yang pertama.

Setelah mengangkasa 2 jam lebih dari Halim. Pagi itu pesawat mendarat mulus di bandara Kualanamu, luar kota Medan.

Melenturkan tubuh, kami gathering di resto Solaria bandara bersama pak Djarwo dan bu Noni yang sudah berada di Medan.

Santai sejenak menikmati teh hangat pagi menjelang siang. Melemaskan otot kaki dan pinggang yang terpaku selama 2 jam duduk di angkasa. Cecapan teh hangat ini sekaligus mengusir rasa kantuk yang masih menggelayut. Nyawapun kembali utuh.

Satu jam bermobil dari bandara. Sekitar pukul sebelas, kami berlima belas telah duduk berderet di meja kayu resto Sipirok yang legendaris itu. Pengunjung sudah mulai ramai di resto berkipas angin ini.

Santai ngobrol - ngobrol nostalgia, sembari menunggu hidangan.

Tak lama kemudian pesanan mulai disajikan.

Pemunculan perdana hidangan pesanan itu sungguh dramatis mencengangkan. Sekaligus memicu adrenalin dahaga kulineran.

Pramusaji melangkah pelan, kedua tangannya membawa mangkuk yang mengepul. Di tengah mangkuk mendongak menggiurkan rebusan tulang putih kaki sapi cukup besar.

Tata letak kaki sapi itu membuatnya tampil bak miniatur tugu peringatan di kota.

Menara kaki sapi jumbo itu ditempeli lemak dan daging. Setengahnya tenggelam dalam telaga kuah yang terlihat panas. Sisanya berendam dalam kubangan berbumbu ala Batak - Melayu.

Tampilan menu unggulan resto Sipirok itu membuat kami melotot, sekaligus bergairah.

Perut bergejolak, lidah menggelepar. Tak sabar ingin segera melumat sensasi hidangan Sipirok yang tampil seronok itu.

Sop Kaki Sapi Sipirok, dokpri
Sop Kaki Sapi Sipirok, dokpri
bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun