Turun menyusuri jembatan kapal, pikiran terusik dengan geliat wisata Thailand yang kini terdepan di antara semua negara-negara ASEAN.
Apakah daya tarik utama negeri ini, hingga mampu menggaet wisman sekitar 30 juta per tahun. Dua kali lipat lebih besar dibanding kunjungan wisman ke Indonesia yang luas dan elok.
Kalau bicara faktor keunggulan wisata, bisa dipilah dalam faktor endowment atau faktor bawaan alam. Dan faktor creation atau competitive, yaitu faktor yang dihasilkan dari kreasi masyarakat.
Letak geografis Thai adalah faktor endowment yang biasa saja. Namun gunung-gunung dan pantainya rata-rata memang elok untuk bisa menarik kedatangan turis asing. Serius dipoles dengan kreatif dan gencar dipromosikan, serta didukung dengan berbagai penunjangnya. Maka alam raya negeri gajah putih adalah atraksi eksotis, magnit penyedot para penyuka berpelancong.
Selain alamnya, cita rasa perkulinerannya yang sedap juga sohor dan mengglobal. Ditambah berbagai buah-buahan nyuss hasil keunggulan rekayasa berkat kecanggihan risetnya. Serta hasil produk-produk kerajinannya yang khas dan pabrikan pakaian cukup berkualitas berharga relatif murah, cafe-cafe unik yang menjamur dan heritage istana dan kuil peninggalan masa lalu yang cantik dan terpelihara menjadi daya pikat lainnya dari turisme negeri ini.
Dan yang tak kalah  menarik dan seronok adalah kreasi-kreasi show dan hiburan yang unik dan sering juga eksotis. Konon show untuk kaum dewasa ini adalah salah satu kunci attractiveness turis di sini.
Selain berbagai kreasi kreatif itu, dari apa yang saya rasakan dan saya dengar dari teman-teman yang doyan ke Thailand, sebenarnya ada 2 faktor utama yang membuat turis merasa nyaman mengembara dan keluyuran menggelandang di Thailand.
Yakni, pertama kondisi keamanan yang dirasakan para turis. Dan yang kedua tingkat toleransi masyarakatnya yang tinggi, cenderung permissive terhadap tata nilai yang beragam.
Tingkat keamanan negeri ini memang terjaga relatif baik. Tidak hanya karena sistem pengamanannya yang efektif. Namun juga karena tata nilai yang dianut masyarakatnya.
Yakni semangat kebermanfaatan bagi sesama. Tidak boleh mencuri dan toleran terhadap perbedaan.
Mayoritas penduduk Thailand beragama Buddha. Tata nilai utama yang dianut adalah toleransi kepada siapapun, sepanjang yang bersangkutan tidak merugikan orang lain. Selama tidak merugikan yang lain silakan mau berbuat apa, sampai yang aneh sekalipun.