Tentang Hari - hari
Pagi ini mentari muncul begitu cerah, jingganya membersit di lobang sela - sela anyaman bata sulak terakota, memukau.
Kembali hari ini dimulai, yang kan lalu dan tak bakal kembali, umurpun beranjak.
Di beranda belakang, berdua menyeruput kopi hitam, secangkir kafein penanda dimulainya hari.
Sejak purna bakti, menenggak kopi menjadi ritual pemicu energi, pembuka hari.
Kopi sehitam malam, sepanas bara, semanis dan sepahit kehidupan.
Tinggal berdua di rumah, waktu terasa begitu cepat berlalu, anak - anak punya kehidupan keluarga sendiri, seperti awal, sejoli lagi.
Pagi ini hari dimulai, di beranda kami mengupi, sembari menghirup semangat pagi, cerah terang menginspirasi.
Pepohonan kamboja berbunga warna - warni, beberapa kuntum meluruh, burung - burung bercerocet berkicau tiada henti, koi berseliweran berkecipak membelah permukaan kolam jernih.
Ya, hari kan kembali berlalu, jalani sepenuh hati, no regret...
Puisi Minggu Pagi 21/01/24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H