Negeri Gajah Putih terkenal sebagai Golf Heaven. Sorganya para golfer, dengan persembahan padang - padang golf yang memikat. Sekaligus menantang.
Walaupun hanya sekelas fun golfer, golf untuk senang - senang dan pergaulan, lima kota golf Thailand sudah ambo jelajahi. Antara lain di sekitaran kota Bangkok, Pattaya, Chiangmai, Khaoyai. Juga Huahin.
Paska merajalelanya covid 19, kembali para rekan fun golfers mengajak merumput di negeri gajah putih itu. Ya, Thailand sudah kembali ramai dikunjungi wisatawan. Termasuk padang - padang golfnya.
Thailand selain golf heaven juga tourist heaven. Lantaran masyarakatnya yang sangat welcome dan toleran terhadap siapapun. Sepanjang kita tidak mencederai dan merugikan pihak lain.
Tentu juga karena faktor warisan dan pengelolaan tujuan wisata yang oke punya. Harga - harga yang relatif murah, kulineran variatif dan delicious. Juga perihal kebersihan dan tingkat keamanannya yang terjaga.
Studi banding ke Thailand, untuk memajukan wisata Nusantara yang spektakuler, namun belum optimal terpoles, tentu akan banyak memperoleh kiat dan pembelajaran berharga.
Ini share beberapa catatan ringan fun golfing di negeri jiran seribu kuil itu.
1. Huahin
Huahin adalah kota kecil, destinasi wisata cukup terkenal. Terletak di tepi pantai.
Bulan Oktober lalu pukul 9.00 pagi dengan Batik Air, kami rombongan fun golfer terbang meninggalkan angkasa teluk Jakarta.
Penerbangan 3,15 jam lancar. Sekitar pukul 13. 30 kami mendarat di bandara lama Don Muang Bangkok. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Bangkok. Dari bandara langsung cari maksi. Di low fare flight memang tidak ada makan besar.
Sebenarnya ada pilihan resto langganan kami. Yang menyajikan cita rasa kuliner Thai Melayu, selalu membuat kami teler kekenyangan. Dan susah beranjak dari kursi usai maksi. Yaitu resto Usman dan Shopie. Tapi siang ini kami diajak mencoba resto yang lain. Ternyata tak kalah juga dengan para langganan. Tom Yam sea food nya terasa asam pedas nikmat khas membelai lidah. Oh enaknya... dunia terasa kotak - kotak.
Perjalanan ke Huahin dengan bus dari Bangkok akan ditempuh sekitar 2, 5 jam. Mestinya saat kekenyangan itu kita bisa langsung pulas di perjalanan.Tapi kami terlalu antusias dan nekat pingin terlebih dahulu menyambangi Thania Plaza.
Thania plaza adalah mall di jantung kota. Yang khusus menjual peralatan dan segala macam aparel dan asesori golf.
Menjelang sore Thania menyambut kami ramah. Aroma segala macam uba rampe golf yang ori maupun ora ori tercium harum. Para golfer senior berloncatan lincah kegirangan. Seolah ketemu mantan yang masih tetap dirindukan.
Begitulah, sore itu koper kami bertambah beberapa kilo bawaan.
Thania memang selalu oke punya, dan tak boleh terlewatkan.
Dari Thania bus  langsung melaju ke Huahin.
Perjalanan 2 jam lebih tak terasa lama. Karena hampir kami semua terlelap.
Sampai pemandu kami Mak, pria Thailad Malay itu mengumumkan. Sebentar lagi kita sampai di tujuan.
Hari telah temaram. Memasuki kota tourism vibe terasa. Ya, atmosfirnya mirip - mirip Bali.
Kami tidak langsung ke hotel, namun mampir dulu di pasar malam ikon kota wisata ini. Yaitu pasar malam Cicada.
Di pasar malam ini, saya bersua sesuatu yang tak terduga.
berlanjut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H