Sebelum kembali ke resort untuk menginap satu malam lagi, rombongan mampir di mall di pinggiran kota Vik. Mall ini berada di tepian laut, tak jauh dari pantai terkenal black sand beach.
Seperti perkiraan, barang - barang di mall ini bagus berkualitas. Namun harganyapun begitu tinggi. Barangkali mahalnya setara kalau kita belanja di Swiss atau London.
Sejenak melihat - lihat kulit imitasi beruang, rubah, rusa, menjangan dan berbagai handycraft khas Iceland lainnya. Saya keluar mall. Ingin melongok pantai attractive yang tadi sekilas terlihat.
Keluar mall, menyeberang parkiran, berdiri di ladang bunga. Di depan adalah  laut lepas. Gugusan karang hitam berbagai bentuk berdiri membeku di tepian pantai pasir hitam legam.
Di belakang adalah perbukitan menghijau. Di salah satu lereng, teronggok bangunan nyeni berdinding putih, beratap merah dengan menara tunggal. Gereja merah putih di lereng bukit itu begitu eye catching, menyita pandangan bagi siapapun yang berada di situ.
Kombinasi pantai pasir dan karang hitam, serta gereja merah putih di lereng bukit adalah kesenian alam yang akan terpateri dalam ingatan siapapun yang menikmati dan meresapinya.
Sore itu rombongan kembali ke resort. Bus meluncur dan mendaki, merayapi jalan berkelok. Resort di atas bukit nampak mungil putih cantik bertengger. Menyambut kami.
bersambung bagian terakhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H