Â
Base camp sunyi itu berada di kaki gleyser atau ice field Myrdalsjokull.
Dari barak itu kami mulai. Menyandang jaket dan celana khusus, helmet dan sepatu boot petualang. Kami bersiap.
Alec, instruktur bule asal Polandia memberi penjelasan ringkas bagaimana mengendarai ATV. Bagaimana nge gas juga nge rem. Alec nge joke, bahwa kendaraan ini anti slip. Tapi pernah juga ada yang terguling.
9 ATV orange siap, beriringan. Dengan para pengendara dengan kostum orange pula. Berlatar belakang puncak es Myrdalsjokull, penampakan iringan ATV ini bak crew tim penjelajah Mars, epic.
Alec berada paling depan sebagai pemandu. Yang lain berurutan mengiringi di belakangnya.
Senja redup, dari tengah padang luas iring - iringan ATV take off. Mulai penjelajahan.
Meninggalkan truck salju raksasa berwarna putih yang tak jadi kami pergunakan, rombongan keluar gerbang.
Sejenak menyusur jalan raya yang lengang. Kemudian berbelok kanan masuk padang basirkil berwarna hitam legam ( batu pasir kerikil).
Selama dua jam bertualang, bergantian berboncengan dengan junior menjadi pengalaman pertama saya. Memicu adrenalin, seolah kembali ke masa remaja penuh gairah.
Medan bergelombang dan bersungai kami libas dengan antusias. Meski pada awalnya kagok, namun akhirnya lancar juga. Dengan setelan kecepatan maksimum 40 km per jam, maka anjangsana ini menjadi pengalaman paduan akan kecepatan, panorama dan hazard medan yang sengaja dibuat.
Setelah beberapa waktu, rombongan sampai pada pemberhentian pertama. Yakni reruntuhan pesawat cargo, yang teronggok di tengah padang pasir kerikil hitam.
Bangkai pesawat ini sering disebut sebagai reruntuhan terindah. Salah satu obyek wisata unik yang layak dikunjungi.
Reruntuhan berwarna putih itu adalah jenis dakota douglas yang mengalami kecelakaan dan jatuh di padang ini bulan november 1973.
Sore itu pesawat milik angkatan laut AS ini akan kembali ke kapal induk di Reykjavik. Seusai menjalankan misi logistik di Islandia tenggara.
Dalam perjalanan, di tengah padang Solheimasandur ini pesawat terpapar badai. Pesawat kecil dengan 5 orang crew itu oleng, dan berkali - kali hampir menabrak bukit. Perlu pendaratan darurat.
Upaya pendaratan darurat berhasil. Menghantam padang datar bebatuan, pesawat terkoyak tak utuh lagi. Namun 5 orang crew selamat, mengalami luka - luka saja.
Pesawat itu ditinggalkan, dan dibiarkan teronggok di tengah padang hingga kini. Seperti nongkrong di permukaan bulan menghadap puncak bukit es di kejauhan, serta membelakangi pantai black sand beach jadilah reruntuhan pesawat putih itu menjadi obyek foto populer dan diburu para wisatawan.
Sore itu kami berhenti di situ. Mendengarkan cerita Alec tentang crash landing dakota putih itu. Dan pasti berfoto - foto dengan reruntuhan pesawat terindah itu.
Kami berasa sedang berada di permukaan Bulan atau planet Mars.
Selesai puas berfoto - foto rombongan ATV melanjutkan perjalanan diiringi lambaian dada rombongan mak - mak Malaysia yang datang ke padang ini dengan mini van.
Lalu iringan ATV menjelajah, melintas padang ungu bunga lupin yang luas tak bertepi. Pemberhentian kedua di tengah bunga bermekaran. Bersantai di bawah payung langit tak berbatas. Mengendus sayup aroma lupin yang mengambang. Sore itu terasa semakin full colour.
Bunga lupin sekilas tak beda dengan bunga lavender. Namun kalau diperhatikan lebih saksama ada perbedaannya. Bunga lavender bentuknya lebih runcing dan berwarna ungu gelap. Sedangkan lupin bentuknya menggerombol dengan warna ungu muda yang cerah.
Keduanya mempesona, bahan dasar untuk membuat parfum.
Lembah tanpa nama, kata Alec.
Lembah ini berada di celah dua tebing karang cukup tinggi. Di dasarnya aliran sungai melintas, jernih.
Bersantai di lembah itu, serasa berada di dunia lain, antah berantah.
Ini pemberhentian terakhir.
Dari dasar lembah, ATV kembali menyeberang sungai, melintas padang. Kembali ke Base camp.
Sampai di barak. Mencopot pakaian khusus tebal itu, kembali badan dielus udara gunung yang sejuk. Rasa gerah yang sejak tadi menyertai hilang.
Sore ini terasa sempurna dari sebuah petualangan tanpa rencana. Pengalaman pertama, barangkali juga yang terakhir.
Â
Mid Night Sun
Dari padang petualangan ATV kami menuju resort. Untuk menginap dua malam.
Resort ini berada di pinggiran kota Vik. Lokasinya begitu memukau.
Berada di ketinggian bukit. Menghadap black sand beach di bawah sana, dengan gerigi - gerigi tebing karang yang artistik. Di kiri kanan resort adalah gundukan bukit menghijau bersulak kuning. Di belakang padang es Myrdalsjokull sangat luas putih menghampar.
Di resort indah ini kami menginap.
Usai kekenyangan makan malam ala Islander di hall berdinding kaca, yang menyajikan panorama dan lanskap luar ruangan yang fantastik, kami ke kamar, beristirahat.
Jam 01. 00 malam, saya terbangun. Whats a wonderful world Louis Amrstrong masih mengalun dari speaker yang lupa dimatikan. Membuka tirai jendela.
Di sekitar masih benderang. Mendongak ke atas, Mid night sun itu membulat jingga muda nongkrong di langit. Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga dengan tuan mentari malam.
 bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H