1. Den Bosch
Bus jumbo yang kami tumpangi meluncur di highway mulus. Dari Schiphol mengarah Selatan, menuju kota Hertogenbosch. Atau sering disebut Den Bosch, di Belanda bagian tengah. Kota tempat kami akan kursus bahasa Inggris selama sebulan, sebelum kuliah di Den Helder kota pantai kecil di ujung utara Belanda.
Meneer Thomas duduk di depan, samping sopir. Memegang mic memberi penjelasan, berperan layaknya pemandu wisata.
Jarak dari Schiphol menuju Den Bosch sekitar 100 an km. Akan ditempuh kurang lebih satu jam seperempat.
Menuju Den Bosch ada 2 rute utama. Pertama menyusur sisi barat Belanda. Melalui kota Harlem, tempat jaman dulu Tan Malaka sekolah ilmu sosial politik. Lalu melewati Leiden, kota dimana Sultan Hamengku Buwono IX pernah belajar hukum. Terus ke Den Haag, pusat pemerintahan Belanda. Kemudian lewat pinggiran kota antik Delft, tempat banyak insinyur senior Perhubungan dan Pelabuhan kursus dan sekolah mendalami hydro engineering, keteknikan berhubungan dengan air. Lalu menuju kota pelabuhan Rotterdam, dimana Bung Hatta belajar ilmu Ekonomi di Erasmus University yang prestisius.
Dari Rotterdam tak jauh lagi akan sampai ke Den Bosch.
Bus kami menempuh jalur kedua, yang bisa menghemat waktu lebih cepat. Dari Schiphol ke selatan hanya melewati satu kota besar, yaitu Utrecht. Selebihnya akan melintasi desa - desa kecil di kiri kanan jalan, dan wilayah pertanian sangat luas nan datar.
Thomas masih terus bicara. Para penumpang Indonesia yang kelelahan mulai terkantuk - kantuk terbuai sejuknya aircon.
Namun tiba - tiba 20 puluh pasang mata itu berbinar, terbuka lebar. Tersebab di kiri kanan jalan tersaji panorama luar biasa. Dua puluh pasang mata itu celingukan.
Lautan warna warni indah terlukis luas menghampar. Itulah sisa ladang bunga tulip yang masih mekar di akhir musim panas.
Lautan kuntum tulip terserak sejauh mata memandang berwarna cemerlang eksotis. Sungguh kami belum pernah melihat pemandangan elok seperti ini sebelumnya.