Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Reunian dan Pelancongan Yogya - Solo #10

24 Agustus 2022   09:09 Diperbarui: 25 Agustus 2022   05:01 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian komersialisasi produk. Yakni penjualan produk utama, berupa beras putih dan beras biasa. Dan produk sampingannyapun juga laku dijual. Yaitu menir, bekatul, dedak dan kulit padi atau sekam. Semuanya menjadi duit.

Jaman itu, hasil panenan sawah para petani  menjadi sumber utama pembiayaan rumah tangga. Termasuk biaya menyekolahkan anak sampai sarjana.

Hari ini, sekitar 50 tahun yang lalu, saya lulus dari SMPN 1 Delanggu. Gedung sekolah menengah ini berjejeran dengan lapangan Merdeka. Dan berseberangan dengan komplek luas pabrik karung goni Delanggu legendaris itu.

Setiap pagi, bersepeda ontel kuno ke sekolah selalu bertemu dan memandangi gedong dan rumah - rumah menawan, perumahan tempat tinggal para pejabat pabrik.

Saya paling menikmati dan kagum, saat menatap cerobong pembakaran pabrik yang bundar besar dan menjulang di tengah komplek. Cerobong raksasa yang persisi dan perkasa.

Satu yang saya sesali. Sampai pabrik itu berhenti berproduksi belum pernah masuk kesana. Untuk melihat jantung mesin besar pabrik mengolah ribuan ton pintalan rami menjadi karung goni.

Pabrik goni itu kini telah pensiun sebagai pabrik. Kini hanya berupa kumpulan bangunan merana tak terurus. Komplek yang renta, meranggas dan membuat takut bagi yang melewatinya, merinding. 

Tak tahu bagaimana nasib ke depan pabrik ini. Apa yang akan menimpa komplek yang dulunya kebanggaan dan sumber penghidupan bagi banyak orang itu.


(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Hari ini, puluhan alumnus SMP Negeri tan Pabrik 50 tahun lalu itu akan bertemu, reunian. Di satu resto tradisional cantik, di tepian kali Pusur, dekat umbul Cakra Tulung.

berlanjut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun