Di Tumang kita temui begitu banyak galeri dan outlet yang menjual barang - barang seni cantik. Dari tempat tissue kecil, tempat buah, pot, lampu, cermin, Wall decoration, pilar decoration sampai kubah Masjid raksasa bisa diperoleh disini. Mayoritas dengan bahan dasar Tembaga.
Tumang, konon kini adalah salah satu desa makmur di Indonesia. Tidak ada pengangguran disini. Tidak ada pengemis, tidak ada pengamen. Semua penduduk produktif dan berkecukupan.
Tidak salah kalau orang mengatakan, bahwa desa Tumang adalah inspirasi penting bagi UMKM di Indonesia.
Pagi itu kami membuktikan langsung. Melihat, menilai dan juga membeli kerajinan tembaga Tumang yang cozy dan cantik.
Di Tumang kami bahagia, meski duit harus keluar. Disini hari ini tak perlu hemat.
Menyambangi Kasongan, museum Affandi dan desa Tumang tambah percaya dan yakin akan kekuatan karya hati. Karya yang dilahirkan dengan sentuhan hati.
Karya itu tumbuh dan berkembang. Membikin makmur para pembuatnya.
Tentu saja sukses Kasongan dan Tumang itu terwujud, juga karena dukungan pemda setempat, seniman, para pemasar dan pihak lain. Sedangkan untuk sukses Affandi adalah muara dari kesungguhan dan ketangguhan sebuah pribadi.
Semuanya bermula dari nilai sebuah produk dan seni itu sendiri.
Berkunjung ke tempat berkesenian semacam Kasongan, Museum Affandi atau desa Tumang Cepogo, bagi sebagian orang bisa memberikan energi baru. Memperbaharui spirit dan pemahaman akan makna hidup.
Sejatinya, salah satu misi setiap orang di dunia adalah berkesenian.