Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Reunian dan Pelancongan Yogya - Solo #9

21 Agustus 2022   12:52 Diperbarui: 23 Agustus 2022   02:44 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Kisah Maryati istri Affandi. Kelahiran Bogor itu sebelumnya adalah murid Affandi. Belajar melukis dan menulis kepadanya sebelum dinikahi. Maryati menurut Affandi adalah pelukis polos. Lukisannya sederhana, cenderung naif. Namun menarik bagi yang memandangnya. Demikian juga dengan Affandi.
Pada masa - masa sulit, sang istri menjadi model untuk dilukis sang maestro. Saat ini sketsa Affandi dengan seluk beluk tubuh Maryati bisa dilihat di ruang pamer. Beberapa hanya cocok untuk orang dewasa.

Di awal karir, Affandi pernah mengembara dan mukim di Ubud, Bali. Belajar anatomi tubuh dari anak - anak teman Kartika, putrinya yang masih kecil.

Otodidak. Berinteraksi dengan para pelukis garda depan Indonesia, Affandi menemukan gaya dan teknik trade marknya. Gaya lukis yang menjadi jalan pedang kesuksesannya. Yaitu ekpresionis plototan.

Cat dari tube diplotot dan dengan jari - jari dan anggota tubuh lainnya dioleskan ke kanvas. Menjadi karya - karya spontan eksotis.

Banyak karya Affandi terwujud secara live. Di tempat dimana obyek lukisan itu berada. Dilukis dan diselesaikan spontan dalam waktu relatif singkat.

Contoh lukisan spontannya seperti  Jalan Thamrin, yang dilukis dari jembatan penyeberangan jalan Thamrin Jakarta. Lalu Parangtritis, dilukis malam hari saat purnama di pantai selatan Yogya itu. Adu Ayam, Barong, Borobudur dan masih banyak lagi.

Lukisan - lukisan itu sebagian masih bisa dilihat di Museum Affandi. Di tepi kali Gajah Wong Yogya.

Karya Affandi adalah karya hati. Paduan emosi, gairah dan keterampilan tak biasa. Berjam - jam kita bisa menatap dan menikmati setiap lukisan serta tak bosan. Meresapi dan hanyut dalam karya eksotis sang Maestro.

Kalau kita serius, seharian kita bisa menikmati lukisan di ruang pamer. Dan tak jemu.

Affandi, walau telah cukup lama wafat, namanya tetap abadi. Karena mewariskan karya yang terlahir dengan bidan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun