Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

45 Tahun Perjalanan, Kebersamaan dan Perjuangan, Reuni Akbar UGM Angkatan 77

17 Juli 2022   17:05 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:26 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudahkah kita belajar dan memetik manfaat dari semua pengalaman selama 45 Tahun ini?

Kata orang bijak, kebahagiaan itu lebih berharga dari kesuksesan. Namun tentu saja kebahagiaan akan lebih sempurna apabila diraih melalui kesuksesan.

Namun sejatinya kita sendiri yang berhak dan bisa membahagiakan diri. Entah kita termasuk golongan sukses, ataupun orang gagal.

Wisdom Jawa mengajarkan, yang penting Urip itu bahagia dengan keharmonisan dan kesahajaan.

Burung Kutilang liar melayang menclok di dahan Kamboja. Berkicau riang menyambut siang. Mengingatkan kembali suasana kampus Biru perjuangan. Teringat upacara wisuda awal 80 an di gedung Purna Budaya. Di ujung kiri Utara boulevar Bulak Sumur. Betapa berharga dan bermaknanya pesan pak Rektor kepada wisudawan - wisudawati dalam sambutan penutup seremoni wisuda pagi itu,

Apabila suatu saat nanti panjenengan sekalian yang telah menyandang berbagai profesi, penegak hukum, parlemen, eksekutif, pebisnis, investor, pekerja sosial, profesional, seniman dan profesi lainnya menghadapi situasi yang dilematis. Membuat saudara gamang dan ragu membuat keputusan. Cobalah merenung sejenak. Ingatkanlah diri anda kepada semangat UGM. Di Bulak Sumur ini saudara telah digembleng, tidak hanya menuntut ilmu namun juga menyerap kearifan. Pekerjaan dan keputusan kita hakekatnya adalah untuk kemanfaatan dan keadilan bersama. Kegamangan dan ragu akan teratasi jika anda mengacu pada spirit Bulak Sumur. Ambil keputusan, jangan ragu. 

Itulah inti pesan saya hari ini, mudah - mudahan saudara - saudara sekalian dapat menghayati nya, dan suatu saat dapat meneladaninya.

Lamunan saya terputus, ketika isteri ke beranda dan berujar.
itu luriknya tidak perlu dicuci, nanti nyusut lho.

Saya mengiyakan. Memang di reuni ini telah dibagikan seragam. Ada baju lurik lengan pendek, kaos berkrah dan tanpa krah. Tadi pagi saya taruh di tempat cucian.

Di usia senior ini, ternyata kita masih butuh berseragam. Terutama untuk berfoto, biar bagus.

Isteri berlalu. Lamunan berlanjut. Matahari mulai terik menunjukan kuasanya, hampir di puncak kulminasi.

Membayangkan di reuni nanti. Bersua teman - teman lama di Balairung. Bersalaman, saling menggablok, berpelukan tertawa - tawa membicarakan peristiwa lucu masa lalu. Diantaranya masih kenal wajah para teman, namun lupa nama. Pura - pura ingat walaupun sebenarnya sebagiannya tidak.

Di halaman Balairung dibawah Purnama, para alumni yang sebagian telah menyandang keriput dan kelebihan lemak itu meriung, berkabar dan saling menanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun