Pada semi final piala Eropa 1996, Inggris bertemu Jerman di lapangan megah London ini. Pertarungan sengit bertahan imbang sampai peluit akhir perpanjangan. Harus disusul babak adu pinalti untuk menentukan kemenangan. Southgate salah satu eksekutor tim Inggris.
Di sinilah di Wembley, Southgate menuai trauma buruk itu. Inggris batal ke final, kalah karena Southgate satu satunya eksekutor Inggris yang gagal menjebol gawang Jerman.
Hari ini ironi itu akan sempurna dengan kehadiran kiper Jerman yang menggagalkan tendangan Southgate. Kiper itu kini menjadi asisten Joachim Loew, dan ikut hadir malam nanti di Wembley.
Di Bok crew kedua tim yang berdekatan, Southgate eksekutor yang gagal dan kiper Jerman yang sukses itu akan bertemu. Bertatapan dan mungkin juga akan bersalaman.
Akankah pertemuan itu kembali membuka trauma luka Southgate dan mempengaruhi jalannya pertandingan?
Secara psikologis, bisa saja trauma buruk masa lalu justru menjadi motivasi besar bagi Southgate untuk menghapuskan selamanya. Dengan cara mengalahkan tim Jerman disini, di Wembley. Kemudian motivasi kuat untuk mengalahkan itu melahirkan Strategi jitu bagaimana membuat Jerman tak berdaya.
Pasti malam nanti Southgate akan tertekan di rumahnya sendiri. Tergantung bagaimana ia menyikapinya. Tekanan itu bisa berdampak negatif, namun juga bisa berpengaruh positif untuk mengerahkan segala kemampuan. Semua tergantung Emotional Inteligent Southgate sang pelatih, yang akan berpengaruh kepada kualitas permainan anak asuhnya.
Kedua timnas yang sama-sama memiliki kostum kebesaran berwarna putih itu kita semua tahu merupakan negara negara paling makmur dan paling maju. Negara negara yang melahirkan orang orang hebat level dunia. Keduanya juga produsen otomotif yang digandrungi seluruh dunia. Inggris dengan Rolls Royce, Jaguar, Aston Martin, Land Rover dll. Jerman dengan Mercy, BMW, Audi, VW dll.
Karakter produk produk otomotif itu seolah tercermin dalam materi skuad timnas masing masing kesebelasan. Yaitu Kemewahan, kecepatan dan keamanan. Mereka adalah tim dengan materi pemain pemain top berbayar mahal dengan skill dan stamina luar biasa. Serta memiliki kemampuan mengontrol diri agar aman dari jeratan kartu kuning atau kartu merah.
Walau catatan keduanya selama babak grup tidak terlalu impresif, malam ini mereka pasti akan berubah dilaga gugur yang krusial ini.
Di babak grup, Inggris menang dua kali dengan skor tipis mengalahkan Kroasia dan Ceko. Serta berakhir imbang sekali ketika bertemu Skotlandia.