Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kolonial Heritage Journey 10

28 April 2021   10:19 Diperbarui: 29 April 2021   04:48 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laut begitu tenang laksana kaca datar, perahu kelotok mendekati dam penahan gelombang. Di perairan menjulang dua mercu suar merah dan hijau berbentuk silinder runcing sebagai petunjuk gerbang keluar masuk pelabuhan. Kedua silinder raksasa beda warna itu seolah mengambang di laut, menjadi ikon penampakan fotograpik.

Menarik nafas dalam dalam menghirup udara segar tercampur garam, asin sehat melegakan. Betapa nikmat.

Merasa sangat bersyukur berada di alam luas tak terperi. Perahu kecil terapung apung menjadi bagian pesona senja kala. Alhamdulillah, membisikan rasa syukur.

Perahu merapat dam memanjang di laut. Kami satu persatu dan hati hati meloncat pelan keatas tanggul gelombang. Merentangkan tangan sembari mengibarkan merah putih perasaan tak terkira .... alangkah indah dan segar sore ini. Senja Sunda Kelapa jangan kau cepat pergi....

Setelah puas menikmati dan mengamati daratan Jakarta dari tanggul pemecah kolam, perahu kelotok putar arah waktu maghrib hampir tiba. Membelakangi horizon yang semakin meredup perahu kecil kembali ke tambatan.

Adzan maghrib melantun megah memenuhi angkasa Sunda Kelapa dari dua minaret Turki yang tlah berpendaran nyala. Perahu kelotok kembali sandar merapat.

Meninggalkan tepian dermaga,nampak siluet deretan kapal kapal kayu memantul di permukaan laut. Laut adalah cermin dan saudara tua daratan.
Hari nan panjang dan indah akan segera berlalu.

Perjalanan sehari sejak dari pasar loak jalan Surabaya, yang memberikan pengalaman bersua dengan karya master piece masa lalu ataupun produk masa kini yang dibuat seolah kuno. Kemudian pengalaman sejarah dan budaya dengan mengamati  benda benda sejarah di museum Nasional. Lalu melihat peninggalan jejak perjuangan para pahlawan dan sejarah Jakarta serta kisah kisah romantis tragis di museum Fatahillah. Terus merasakan sensasi dan nostalgi masa kecil di museum wayang yang menyegarkan jiwa dan ingatan.  

Mengakhiri hari di pelabuhan Sunda Kelapa, bandar niaga yang berfungsi strategis sejak ratusan tahun lalu. Merayakan sore melayari perairan nya.

Sungguh banyak pembelajaran, nostalgi, pengalaman dan optimisme diperoleh hari ini. Tentang luas dan kayanya sejarah dan budaya Nusantara.

Menjelang Isa, kami kembali pulang. Inilah kolonial heritage Journey edisi hari ini. Tak sabar rasanya lain hari segera mengunjungi peninggalan dan heritage heritage disekitar Jabodetabek lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun