Kalimat di atas baru baru ini sering disampaikan oleh banyak orang untuk menghadapi pandemi covid 19 yang telah merebak hampir setahun dan belum juga reda hingga kini.
Ada yang bilang terpapar covid seperti menunggu antrian, arisan dengan prize hasil menakutkan. Semua bakal dapat giliran. Betul kah? Barangkali tidak juga ya.
Atau ada pula yang mengibaratkan, kena Covid seperti ketiban lotere dengan hadiah yang tak diharapkan. Apes bad luck, bagi yang tembus giliran.
Expect the best prepare for the worst adalah sikap antisipatif namun tetap optimis juga mesti hati hati dan waspada. Dengan selalu mengikuti protokol kesehatan dan menyerap nutrisi dan energi alam untuk meningkatkan daya tahan imunitas diri. Sambil menunggu giliran pada saatnya untuk di vaksin.
Berani namun juga takut, takut tapi tetap ada keberanian. Keberanian dan ketakutan pun perlu di menejemeni, agar dua rasa itu efektif dan berguna. Bukan malah negatif melemahkan.
Atas pertimbangan untuk meningkatkan imunitas tadi, awak memutuskan ikut acara gobar. Golf bareng teman teman PGMI Jakarta di Bandung.... PGMI Jakarta adalah Paguyuban para golfer insan maritim yang dulu atau sekarang masih bergiat di pelabuhan Tanjung Priok. Orang pemerintahan, BUMN ataupun dari kalangan pengusaha swasta.....
Golf adalah kegiatan olah raga sambil wisata. Atau bisa pula dibilang berwisata sambil olah raga di alam terbuka. Di bawah siraman sinar mentari yang berlimpah, menyerap vitamin D murni sambil menghirup oksigen alami dari perdu, rumput dan hutan di lapangan golf.Â
Disertai hati yang gembira niscaya para golfer bakal lebih sehat serta meningkat imunitasnya dalam mengarungi masa pandemi yang sering membikin kita gigrig ciut nyali. Tiap hari mendengar kabar duka. Semoga para handai taulan dan sahabat yang mendahului diberikan tempat terbaik, Aamiin.
Akan lebih afdool lagi kalau saat menyusuri lapangan para golfer berkostum kaos lengan pendek dan celana pendek juga, topi jangan sering sering dipakai. Agar pori pori bisa maksimum menghisap vitamin sehat dari semesta berkah karunia Tuhan maha pemberi.
Pagi masih ranum hari sabtu, awak berangkat dari Cibubur bersama driver menuju Bandung.
