Di gambar peta, negara Chile seperti kacang panjang raksasa yang ditaruh di Amerika Latin bagian selatan.
Telentang tipis 4620 kilometer dari utara ke selatan. Di sisi barat daratan adalah deburan lautan pasifik di pantainya yang sangat panjang. Sedangkan di timur, megah menjulur pegunungan Andes berkelok kelok membentengi.
Chile menurut bahasa suku lokal indian Mapuche berarti ujung daratan. Memang akhir kacang panjang Chile berada di ujung selatan Amerika latin. Di tepi laut yang terhubung ke Kutub Selatan.
Chile adalah salah satu jajahan Spanyol. Setelah sebelumnya penjelajah dari negeri Matador ini menguasai kerajaan Inca Peru. Misi pertama penjelajahan Spanyol ke Chile yang dipimpin Diego de Almagro gagal menguasai Chile.Â
Baru pasukan berikutnya, yang dipimpin Pedro de Valdivia salah satu panglima anak buah Francesco Pizarro berhasil menaklukan Chile. Bagi Spanyol Chile memiliki nilai strategis, karena kaya akan kandungan barang tambang. Terutama Tembaga.
Tahun 1541 Pedro de Valdivia mendirikan kota Santiago. Pada akhirnya nanti Pedro  tewas dibunuh pada peristiwa pemberontakan suku Mapuche terhadap penjajah Spanyol yang dipimpin Laotaro.
Sekitar 400 tahun dikuasai Spanyol, merubah peradaban dan peninggalan yang bisa dinikmati hingga kini. Yang terserak di seluruh negeri, termasuk di ibukota Santiago.
Pagi ini kami turun dari bus di jantung kota. Akan menjalani walking tour di kota tua Santiago, dalam kunjungan singkat di kota ini.
Pagi menjelang siang yang gerah. Berdiri di depan kantor Presiden membelakangi bendera nasional yang berkibar di tiang tinggi. Nona pemandu menjelaskan itu gedung baru. Istana lama telah hancur di bom saat kudeta militer terhadap pemerintahan presiden Salvador Allende. Kudeta terjadi tahun 1973, dipimpin jenderal Augusto Pinochet dengan kesatuan gabungan militer, yang dinamai caravan of death. Selanjutnya Pinochet menjadi presiden, memimpin junta militer Chile cukup lama 17 tahun lebih. Selama kepemimpinan diktator ini, 3000 orang lebih terbunuh, 80 000 an dipenjara dan ribuan lainnya hilang. Masa masa hitam kelam bagi negara berbahasa nasional Spanyol ini.
Dari jalan samping istana kami menyusur pedestrian lebar pejalan kaki. Jalanan cukup ramai. Terlihat barisan tentara berjaga jaga di pojok pojok jalan. Bahkan pasukan berkuda disiagakan. Rupanya sore nanti masih akan ada kelanjutan demo yang akhir akhir ini marak di Santiago.
Â