Sampai akhir hayatnya Bingham sang penemu meyakini, bahwa Machu Picchu itulah The Lost City. Ibukota terakhir imperium Inca kuno. Meskipun ternyata keliru. Karena dengan adanya penemuan terbaru yaitu situs Vilcabamba yang berada sekitar 200 kilometer dari Machu Picchu. Para ahli sejarah Inca meyakini sejatinya Vilcabamba adalah the lost city of Inca.
Itulah ringkasan cerita dengan Diego tadi pagi tentang keberadaan Machu Picchu.
Lima belas menit kemudian telah tiba di pintu masuk. Kami semua merasa antusias untuk melakukan perjalanan terakhir. Berjalan kaki mendaki setapak bebatuan cukup terjal. Tidak ada fasilitas khusus untuk jalur kursi roda. Tabung tabung oksigenpun tidak diperlukan lagi disini. Machu Picchu hampir seribu meter lebih rendah dibawah Cuzco dengan altitude sekitar 2500 meter.
Perjalanan menanjak lumayan berat bagi para senior. Diselingi beberapa kali istirahat, akhirnya setelah 40 menit berjibaku kami sampai di bukit sebelah kiri situs.
Langit sangat cerah tak berkabut, dibawah sana di puncak dan lereng bukit, pusat Machu Picchu nampak terhampar diam membisu, panoramik.
Bagi awak persuaan ini agak emosional. Awak telah melihat penampakan gambar itu hampir tiga puluh tahun yang lalu. Gambar dengan angel pengambilan dari sisi ini juga. Saat membaca kisah kisah The Secret, law of attraction. Merasa Dejavu, seolah bertemu kembali dengan kenangan.
Machu Picchu dikelilingi perbukitan. Berada ditengah puncak bukit yang terendah. Dari sisi puncak ini dilatar belakang, mencuat bukit menjulang berbentuk cula Badak raksasa menambah artistiknya reruntuhan istana batu itu.
Alhamdulillah telah sampai disini. Sekali lagi awak menatap ke bawah, ke arah situs. Deg, sepertinya reruntuhan istana batu itu balas menatap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H