Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Amerika Latin, Catatan Perjalanan 23

7 Mei 2020   19:28 Diperbarui: 7 Mei 2020   20:01 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sacred valley area, Peru. Dokpri


dokpri
dokpri
Beberapa teman seperjalanan masih bargain dengan para penjaja souvenir. Awak menunggu. Ngobrol santai dengan Diego di tempat parkir bus.
Meskipun bargain style di negara negara latam tidak seseru kalau berada di China atau India, yang sering sampai harus ngotot ngototan layaknya seperti mau merebut kemerdekaan negeri. Namun soft bargain itu butuh waktu juga.

Sambil menunggu bertanya kepada Diego tentang pengaruh altitute fever demam ketinggian bagi orang asli Cuzco. Karena lahir dan terbiasa hidup disini, tipisnya oksigen di udara ternyata tidak menjadi gangguan bagi mobilitas dan aktivitas mereka. Bisa karena terbiasa. Bahkan saya bisa berlari lari disini tanpa masalah, Diego menambahkan.

Lalu pertanyaan tentang pertandingan sepak bola. Wajah khas Inca nya tersenyum lucu. Diego bercerita, klub bola Cuzco jarang sekali kalah saat laga kandang melawan klub luar kota. Ketika para pemain tamu sudah megap megap mengais oksigen, pemain pemain bola Cuzco masih segar bugar dan tersenyum menatap lawan. Babak ke dua adalah saat pembantaian para tamu yang sudah loyo, tambah Diego datar tanpa ekpresi. Pada laga kandang, klub bola Cuzco sering menang. Udara Cuzco menjadi lawan terberat para undangan. Kali ini Diego tersenyum agak bangga.

Akhirnya bargain battle dari beberapa anggota rombongan usai dalam waktu tidak terlalu lama. Souvenir berpindah tangan ke pihak Indonesia, beberapa lembar sol Peru beralih ke para penjaja souvenir Inca. Ke dua belah pihak berwajah ceria, keduanya merasa memenangkan misi. Win win solution and position terwujud ......Sol adalah mata uang Peru, 1 sol setara sekitar 4300 rupiah.

Rombongan komplit, mesin bus pun menggeram beranjak meninggalkan Sacsayhuaman. Situs batu spekta di highland Andes.

Sacred Valley

dokpri
dokpri
Sacred valley area, Peru. Dokpri
Sacred valley area, Peru. Dokpri
 

Sacred valley adalah lembah suci suku Inca. Terletak di antara aliran sungai Urubamba kawasan Andes wilayah Cuzco.

Bus meluncur menuruni jalan berkelok. Kami akan dibawa berkeliling berwisata menikmati alam Andes di sekitar lembah suci.

Entah kenapa disebut lembah suci. Barangkali karena alamnya yang masih murni, elok dan mencekam. Padang padang luas dilingkungi pegunungan terjal berpenampilan variatif. Dan pada saat saat tertentu dihiasi kabut kabut putih mengapung disepanjang bukit bukit.

Atau mungkin juga karena di lembah ini banyak sekali peninggalan peninggalan situs suku Inca kuno. Berwujud benteng benteng, hunian ataupun kuil persembahan serta tempat tempat unik lainnya. Lembah ini menjadi tempat tetirah dan merenung untuk mengevaluasi dan menemukan diri. Kini lembah suci adalah destinasi wisata kelas international.

Situs situs seperti Ollantaytambo, Pisac, Moray dsb tersebar di sacred valley. Di lembah ini juga ditemui destinasi wisata tambang garam besar kuno. Bertrap trap memukau, miring di terasering perbukitan.

Disepanjang perjalanan juga nampak menghampar, bersusun susun elok lahan lahan pertanian hijau di dinding perbukitan.

Kami tidak akan mengunjungi semua situs dan destinasi wisata yang ada. Hanya akan berhenti foto spot. Lalu mampir di pasar souvenir tradisional, native market Inca. Dan menutup hari ini untuk berkunjung ke benteng batu Ollantaytambo. Konon salah satu situs spektakuler di kawasan lembah suci terletak di punggung tebing terjal.

Menyusuri jalan berkelok kelok, pemandangan mempesona dari gugusan gugusan bukit masif, beberapa diantaranya puncaknya indah putih bersalju. Melintasi padang luas menghijau di kaki bukit. Juga melewati pedesaan Inca, penduduk setempat berpakaian khas ponco berjalan kaki melintas di kiri kanan jalan. Menjadi penegas nuansa khas Andes yang mempesona.

Sejenak berfoto foto di ketinggian. Berlatar belakang gugusan perbukitan, padang hijau dan bayang bayang sungai urubamba dibawah sana dalam balutan keheningan.

Makan siang tradisional di resort sepi di tengah pegunungan. Kemudian melanjutkan perjalanan, sejenak mengunjungi native market. Pasar dengan deretan lapak lapak penjual souvenir Inca. Kain kain tenun, rajutan bulu Alpaca, lukisan dan pernak pernik lainnya berwarna cerah dan merah. Harga harga disini nyaris fix, tertutup sudah upaya mempraktikan jurus seni tawar menawar.

Bus berhenti pula disisi satu tebing nyaris tegak lurus. Diatas sana di ketinggian 300 meteran menempel skylodge skylodge di tebing memerah.

Skylodge adalah hotel berupa kapsul transparan yang menempel di suatu tebing. Pengunjung bisa menginap disana setelah berjalan kaki, merangkak mendaki tangga besi buatan yang menancap di dinding bukit. Kemudian melayang, menggantung terayun di sling baja menuju kamar kapsul.

Sepanjang awak tahu, skylodge tebing hanya ada di dua tempat. Satu di sacred valley Peru. Yang kedua berada di Gunung Parang kurang lebih 20 kilometeran dari kota Purwakarta. Tarif menginap satu skylodge baik di Peru atau Purwakarta semalam untuk 3 - 4 orang termasuk makan sekitar usd 400.

Tahun lalu awak sempat mampir ke skylodge gunung parang usai makan siang menikmati ikan bakar di warung lesehan tepi waduk Jatiluhur.

Dibawah tebing bertemu crew skylodge gunung Parang yang menjelaskan bagaimana menginap dan cara menuju kapsul transparan di ketinggian 500 meter itu..... Skylodge gunung Parang lebih tinggi di banding di Peru...

Hanya memandangi kapsul diatas sambil geleng geleng kepala. Tentu hanya cocok bagi para petualang yang masih bugar dan memiliki hasrat besar untuk bisa sampai di kapsul gantung itu.

Diego menjelaskan, konon dari kapsul tebing itu akan tersaji view lembah suci yang luar biasa mempesona. Terutama saat matahari terbit dan saat tenggelam, panorama yang sensasional

Kreativitas memang bisa tanpa batas tak terhingga. Namun bagi pebisnis pertanyaannya secara komersial apakah cukup layak dan menguntungkan berinvestasi skylodge seperti itu.

Melanjutkan perjalanan, menjelang sore bus mendaki jalan sempit bebatuan. Melewati rumah rumah berdinding batu batu rapi, sampailah kami di situs wisata di lereng bukit. Ollantaytambo di pinggiran lembah suci Peru.

dokpri
dokpri
Sacred valley area. Dokpri
Sacred valley area. Dokpri
           

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun